Keutamaan Meningkatkan Kualitas Shalat: Jalan Menuju Kedekatan dengan Allah SWT

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Shalat adalah tiang Agama, fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Ibadah yang lima kali sehari ini tidak sekadar rutinitas gerakan tubuh atau lantunan bacaan, melainkan merupakan bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Sang Pencipta. Namun, kenyataan yang kita temui di tengah masyarakat, banyak yang mengerjakan Shalat hanya sebagai formalitas, tanpa kekhusyukan dan penghayatan. Padahal, Allah SWT tidak hanya memerintahkan kita untuk menegakkan Shalat, tetapi juga menyuruh kita untuk melaksanakannya dengan sebaik mungkin, penuh kualitas dan kekhusyukan.

Makna Meningkatkan Kualitas Shalat

Meningkatkan kualitas Shalat berarti menjadikan Shalat sebagai ibadah yang penuh kesadaran, penghayatan, dan kekhusyukan. Kualitas shalat tidak hanya diukur dari banyaknya rakaat atau panjangnya bacaan, tetapi dari sejauh mana hati dan pikiran kita hadir saat berdiri di hadapan Allah SWT. Shalat yang berkualitas mampu menumbuhkan kedekatan dengan Allah SWT, menenangkan jiwa, dan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi: 

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam shalat) adalah lebih besar (keutamaannya). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut: 45)

Shalat yang dikerjakan dengan penuh kekhusyukan akan memberi pengaruh nyata dalam perilaku dan akhlak seseorang. Sebaliknya, Shalat yang dikerjakan dengan tergesa-gesa dan tanpa penghayatan tidak akan membentuk karakter Islami.

BACA JUGA:Membangun Keluarga Sakinah di Bulan Syawal

Dalil Al-Qur’an tentang Pentingnya Khusyuk dalam Shalat

Allah SWT memuji orang-orang beriman yang khusyuk dalam Shalatnya sementara Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun ayat 1 - 2 yang berbuny:

﴿قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ۝ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ﴾

Artinya: "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (QS. Al-Mu’minun: 1–2)

Ayat ini menunjukkan bahwa keberuntungan dan keselamatan di akhirat berkaitan erat dengan kualitas shalat seseorang, khususnya kekhusyukan dalam menjalaninya. Imam Ibn Katsir Rahimahullah menjelaskan bahwa khusyuk adalah sikap tenang, tunduk, dan merendahkan hati di hadapan Allah SWT saat shalat.

Sumber: