Menghindari Perbuatan Riya dalam Ibadah
Radarseluma.disway.id - Menghindari Perbuatan Riya dalam Ibadah--
Menghindari Perbuatan Riya dalam Ibadah
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Ibadah adalah inti dari kehidupan seorang Muslim. Setiap bentuk ibadah yang dilakukan seorang hamba sejatinya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun dalam praktiknya, seringkali ibadah ternoda oleh penyakit hati yang sangat berbahaya, salah satunya adalah riya. Riya adalah suatu sikap melakukan ibadah bukan karena Allah semata, tetapi karena ingin dilihat, dipuji, atau dipandang baik oleh manusia. Perbuatan ini sangat halus namun membinasakan, bahkan bisa menggugurkan pahala amal ibadah.
Dalam Islam, riya merupakan bagian dari syirik kecil (syirik ashghar) yang harus dihindari dengan sungguh-sungguh. Hal ini menunjukkan betapa bahayanya riya dalam kehidupan seorang Muslim, terutama dalam aspek ibadah yang seharusnya menjadi wujud ketulusan dan ketundukan kepada Sang Pencipta.
Pengertian Riya dan Bahayanya
Secara bahasa, riya berasal dari kata ra’aa-yaraa yang artinya melihat. Dalam konteks syariat, riya berarti memperlihatkan amal kepada orang lain dengan tujuan mendapatkan pujian, sanjungan, atau perhatian dari mereka.
Imam al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin menjelaskan bahwa riya adalah ketika seseorang memperindah amalnya karena ingin dilihat manusia, bukan karena ingin mendapat ridha Allah SWT. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa merusak keikhlasan yang merupakan syarat utama diterimanya ibadah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Maun Ayat 4 - 6 yang mana berbunyi:
"فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ"
Artinya: "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat riya." (QS. Al-Ma’un: 4-6)
Ayat ini secara tegas memperingatkan bahwa orang yang beribadah dengan riya termasuk dalam golongan yang mendapat ancaman celaka dari Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa ibadah tanpa keikhlasan tidak hanya sia-sia, tapi bisa berujung pada murka Allah.
Hadits-Hadits tentang Bahaya Riya
Rasulullah SAW sangat memperingatkan umatnya akan bahaya riya. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Ahmad yang berbunyi:
"إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ." قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "الرِّيَاءُ، يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمُ: اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا، فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً"
Sumber: