Uang Beredar di Maret 20205 9,436 Triliun, Tumbuh 6,1%
Uang beredar tumbuh--
JAKARTA, radarseluma.Disway.id - Posisi uang beredar M2 tercatat senilai Rp9.436.4 triliun atau tumbuh 6,1% yoy pada Maret 2025.
Pertumbuhan ini relatif stabil dibandingkan Februari 2025 dengan pertumbuhan sebesar 6,2% yoy. Perkembangan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi. Pada Maret 2025, M1 tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp5.273,0 triliun dengan pangsa 55,9% dari M2. Perkembangan ini didorong oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta giro. Pada periode yang sama, uang kuasi tumbuh sebesar 3,0% yoy menjadi Rp4.056,6 triliun dengan pangsa 43,0% dari M2.
BACA JUGA:Reskrim Seluma Terus Geber Dugaan Honorer Siluman di Seluma
BACA JUGA:Warga Desa Simpang Pagar Jalan, Infonya di rusak mobil angkut Sawit PT MPA
Perkembangan uang beredar (M2) pada Maret 2025 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Bank Indonesia mencatatkan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 8,7% yoy menjadi Rp7.816,4 triliun pada Maret 2025, setelah tumbuh 9,7% yoy pada bulan sebelumnya. Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat mengalami kontraksi sebesar -8,6% yoy menjadi Rp709,6 triliun, setelah sebelumnya terkontraksi sebesar -5,8% yoy. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% yoy menjadi Rp2.046,6 triliun.
Pertumbuhan kredit perbankan tetap kuat pada Maret 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh jenis penggunaan kredit meliputi Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK). KMK tercatat tumbuh sebesar 6,1% yoy menjadi Rp3.427,5 triliun. Pertumbuhan KMK didorong oleh pertumbuhan sektor keuangan, real estat, jasa perusahaan, dan industri pengolahan. KI mencatatkan pertumbuhan terbesar dengan 12,6% yoy menjadi Rp2.153,2 triliun, bersumber dari sektor pengangkutan dan komunikasi, serta industri pengolahan. Sementara KK tercatat sebesar Rp2.235,7 triliun atau tumbuh sebesar 9,2% yoy yang didorong oleh pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.
Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit nasional akan tumbuh sebesar 10,47% yoy pada 2025.
Sumber: