Radarseluma.Disway.id - Kita sering lihat motor bebek yang dipakai sehari-hari sangat awet dan tahan lama. Bahkan motor bebek tahun lama masih sangat banyak dan digunakan.
Motor bebek sempat menjadi primadona pada era 80-an hingga awal 2000-an. Namum, pada medio 2000-an, skuter matic (skutik) perlahan menjadi pilihan.
BACA JUGA:31 Desember Hingga 1 Januari, Pemprov DKI Gratiskan Transjakarta, MRT, hingga LRT
BACA JUGA:Dinas Pertanian Seluma Terima Bantuan Moluskisida dan Rodentisida
Skutik kemudian menjadi pilihan banyak orang lantaran dinilai lebih efisien dan praktis. Praktis, saat ini motor bebek jarang ditemui.
Namun, jika diperhatikan, tak sedikit motor bebek keluaran lawas masih menjadi andalan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari. Hal ini membuat motor bebek dicap awet.
Motor bebek biasanya memiliki mesin berkapasitas kecil hingga menengah, seperti 110 cc hingga 150 cc, dengan konfigurasi 4-tak, SOHC, dan berpendingin udara. Desain sederhana ini mengurangi jumlah komponen yang mungkin rusak. Ini berarti perawatannya menjadi lebih mudah dan perbaikannya lebih murah.
Motor bebek dikenal irit bahan bakar sehingga dapat diandalkan untuk mobilitas sehari-hari. Efisiensi ini mengurangi biaya operasional dan tekanan pada komponen mesin, yang menghasilkan umur pakai yang lebih lama.
Tak dipungkiri, motor bebek cocok untuk berbagai jenis jalan. Baik jalanan dengan aspal mulus maupun berbatu. Ini lantaran umumnya motor bebek menggunakan konstruksi rangka yang kuat sehingga tahan terhadap benturan. Selain itu, tak sedikit pelaku usaha menggunakan motor bebek sebagai kendaraan operasional.