Bendahara dan sekretaris disebut tidak mengetahui arus keuangan, baik dana masuk maupun dana keluar, karena semua dipegang oleh ketua.
“Bahkan peserta replanting tidak tahu siapa sebenarnya pengelola program ini,” jelasnya.
Misran berharap program replanting tidak justru menyulitkan petani sawit. Ia menyoroti pengerjaan di lapangan yang dinilai asal-asalan dan terkesan mengejar target waktu.
“Jangan sampai program yang tujuannya membantu petani malah membuat mereka kesulitan. Apalagi koperasi ini saja tidak jelas keberadaan dan kantornya di mana,” pungkasnya. (ndo)