Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Aesan Gede dan Aesan Paksangko adalah dua warisan budaya Palembang yang tidak ternilai harganya. Keduanya mencerminkan bagaimana masyarakat Palembang mengekspresikan nilai adat, sejarah, dan filosofi melalui busana pernikahan. Aesan Gede menghadirkan nuansa kebesaran dan kejayaan, sementara Aesan Paksangko menonjolkan kesederhanaan dan kesopanan. Meski berbeda, keduanya sama-sama melambangkan keindahan dan keluhuran budaya Palembang yang patut dilestarikan.
Keberadaan Aesan Gede dan Aesan Paksangko adalah bukti nyata bahwa Palembang kaya akan tradisi dan kearifan lokal. Di tengah modernisasi yang terus berkembang, pakaian adat pengantin ini tetap menjadi pilihan utama banyak pasangan karena tidak hanya memperindah penampilan, tetapi juga menghadirkan nilai budaya yang penuh makna. Melestarikan dan memperkenalkan pakaian adat ini kepada generasi muda adalah tugas bersama agar warisan leluhur Palembang tetap abadi sepanjang masa.(djl)