Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Kota Bengkulu merupakan ibu kota dari Provinsi Bengkulu, sebuah daerah di pesisir barat Pulau Sumatera yang kaya akan sejarah, budaya, serta kisah panjang perjalanan bangsa. Saat ini, Bengkulu dikenal sebagai kota dengan ikon bunga Rafflesia arnoldii, pusat aktivitas pemerintahan, ekonomi, dan budaya di provinsi yang dulunya dijuluki Bumi Rafflesia. Namun, di balik kemajuan zaman, nama Bengkulu memiliki jejak panjang yang tidak lepas dari pengaruh bahasa lokal, kolonialisme bangsa asing, serta mitos dan legenda masyarakat setempat.
Mengurai asal-usul Kota Bengkulu tidak hanya sekadar memahami arti kata yang membentuk namanya, tetapi juga menyelami kisah-kisah tentang pertemuan budaya, sejarah kolonial, hingga perlawanan rakyat yang menjadikan kota ini salah satu titik penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Asal-usul Nama Bengkulu
Nama Bengkulu memiliki banyak versi penjelasan. Salah satunya adalah dari bahasa Melayu Kuno, yang dipercaya berasal dari kata “Bang Kai Hulu” atau “Bang Kai Kulon”, yang berarti “bangkai di hulu” atau “bangkai di barat”. Versi ini berkembang karena konon pada masa lalu, wilayah ini pernah dilanda wabah yang menyebabkan banyak kematian, sehingga orang menyebut daerah tersebut dengan istilah yang berhubungan dengan bangkai.
Namun, seiring berjalannya waktu, istilah kasar tersebut mengalami perubahan fonetik agar lebih halus, menjadi “Bencoolen” pada masa kolonial Inggris, dan akhirnya dikenal sebagai Bengkulu seperti sekarang.
Selain itu, ada pula versi lain yang menyebutkan bahwa nama Bengkulu berasal dari kata “Bang Kai Hulu” yang berarti “bangkai di sungai hulu”. Istilah ini merujuk pada masa lampau ketika daerah sekitar Sungai Bengkulu sering ditemukan banyak bangkai hewan akibat peperangan atau bencana alam.
Dalam perspektif masyarakat lokal, beberapa tokoh adat menyebutkan bahwa nama Bengkulu berasal dari gabungan kata “Ben” (dari kata bahasa Melayu yang berarti sungguh atau benar) dan “Kulu” (yang berarti daerah atau kawasan). Jika digabungkan, Bengkulu dapat diartikan sebagai “daerah yang sesungguhnya” atau “tanah yang benar adanya”.
BACA JUGA:Deretan Pemimpin Bengkulu dari Masa ke Masa: Dari Pejabat Gubernur Awal Pemekaran Hingga Helmi Hasan
Bengkulu dalam Catatan Sejarah Kolonial
Kota Bengkulu mulai tercatat dalam sejarah dunia sejak bangsa Eropa datang ke Nusantara. Pada abad ke-17, Bengkulu menjadi salah satu titik strategis perdagangan rempah dan komoditas penting lainnya.
Pada tahun 1685, Inggris mendirikan pusat perdagangan di Bengkulu dan membangun sebuah benteng megah bernama Fort Marlborough. Benteng ini masih berdiri hingga kini sebagai saksi bisu kolonialisme Inggris di wilayah tersebut. Pada masa itu, Inggris menyebut Bengkulu dengan nama Bencoolen.
Kehadiran Inggris di Bengkulu berlangsung cukup lama hingga akhirnya pada tahun 1824, melalui Perjanjian London, Inggris menyerahkan Bengkulu kepada Belanda sebagai tukar guling dengan Singapura. Sejak saat itu, Bengkulu berada di bawah kendali Belanda. Perubahan kekuasaan kolonial ini menjadikan Bengkulu sebagai daerah yang sarat dengan nilai historis, sebab menjadi arena perebutan kepentingan bangsa asing.
Peran Bengkulu dalam Perjuangan Kemerdekaan
Selain sarat dengan kolonialisme, Bengkulu juga menyimpan cerita besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah ketika Bung Karno (Soekarno) diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1938–1942 oleh pemerintah kolonial Belanda.
Di Bengkulu, Bung Karno tidak hanya aktif mengorganisir pergerakan politik, tetapi juga melakukan kegiatan sosial dan pendidikan. Bahkan, di kota ini pula Bung Karno bertemu dengan Fatmawati, seorang gadis Bengkulu yang kemudian menjadi Ibu Negara pertama Republik Indonesia. Fatmawati pula yang menjahit bendera pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada Proklamasi 17 Agustus 1945.
Fakta ini semakin memperkuat posisi Bengkulu sebagai salah satu kota penting dalam sejarah lahirnya bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Pakaian Adat Pengantin Melayu Kota Bengkulu: Warisan Budaya Penuh Filosofi dalam Setiap Helai Busana
Identitas Budaya dan Keunikan Kota Bengkulu
Selain sejarah, Bengkulu juga dikenal dengan identitas budaya dan keunikannya. Masyarakat Bengkulu memiliki adat istiadat yang beragam, dengan pengaruh kuat dari suku Rejang, Melayu, Serawai, Lembak, Pekal, dan Enggano. Keberagaman ini menjadikan Kota Bengkulu kaya akan tradisi, bahasa, serta kesenian.