SINGAPURA, Radarseluma.Disway.id – Cloudera , satu-satunya perusahaan yang menghadirkan AI ke data di mana pun, hari ini mengumumkan bahwa Bank Negara Indonesia (BNI) memperdalam kemitraannya dengan Cloudera untuk meningkatkan inovasi kecerdasan buatan (AI) di seluruh perusahaan.
Dengan memanfaatkan platform data hibrida terbuka Cloudera, BNI menyederhanakan rantai pasok AI-nya, menyatukan penyerapan data, tata kelola, analitik, dan pembelajaran mesin ke dalam satu lingkungan yang kohesif.
BACA JUGA: Pemda Seluma Usulkan 14 Desa Penerima Ambulans Gratis Gubernur
BACA JUGA: Pemerintah Australia Gunakan Tes CELPIP Prometric, Persyaratan Bahasa Visa
BNI adalah salah satu pengguna pertama Cloudera AI Inferencing, yang dibangun di atas layanan mikro NVIDIA NIM . Layanan on-premise ini memungkinkan penerapan model bahasa besar (LLM) sumber terbuka yang aman dan andal pada komputasi terakselerasi NVIDIA—memungkinkan BNI untuk menskalakan AI generatif secara aman sekaligus mempertahankan kendali penuh atas data sensitif. Penerapan penuh diperkirakan akan dilakukan pada akhir tahun 2025, dengan BNI bekerja sama erat dengan teknologi Cloudera dan NVIDIA untuk memastikan kinerja, kepatuhan, dan ketahanan di setiap langkah.
"Kami bangga menjadi salah satu lembaga keuangan pertama yang mengadopsi layanan AI Inference dari Cloudera. Teknologi ini memberi kami infrastruktur untuk meningkatkan skala ambisi AI generatif kami secara aman dan efisien, sekaligus tetap mematuhi lanskap regulasi Indonesia yang terus berkembang," ujar Toto Prasetio, Chief Information Officer BNI. "Ini merupakan langkah maju yang besar dalam tujuan kami untuk menghadirkan layanan perbankan digital yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih bertanggung jawab bagi masyarakat Indonesia."
BNI memilih Cloudera karena keselarasannya yang kuat dengan persyaratan regulasi Indonesia dan kemampuannya dalam mendukung AI skala perusahaan. Platform data terpadu Cloudera menawarkan tata kelola yang tangguh, keamanan menyeluruh, dan fleksibilitas penerapan hybrid—memastikan kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) sekaligus mendukung tujuan kedaulatan data BNI. Kemampuan AI dan pembelajaran mesinnya, yang dipadukan dengan fondasi sumber terbuka, memungkinkan BNI untuk meningkatkan skala analitik prediktif, deteksi penipuan, dan personalisasi pelanggan secara efisien dan aman.
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Zenix Mobil Terbaru Toyota dengan Desain Lebih Gagah dan Mewah
Sementara integrasi inferensi sedang berlangsung, BNI sudah menggunakan pembelajaran mesin untuk: