SELUMA – Warga Kabupaten Seluma dibuat resah dengan dugaan peredaran beras SPHP palsu yang dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Salah satu warga, Hengki, mengungkapkan bahwa terdapat beras dalam kemasan SPHP yang diduga telah diisi ulang dengan beras berkualitas rendah, lalu dijual kembali seharga Rp 67.000 per kampil, padahal seharusnya di bawah HET.
BACA JUGA:Info Penting! 5 Kategori Honorer Dipastikan Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 2, Simak Alasannya
"Harganya melebihi HET, dan beras seperti ini sudah mulai beredar di Seluma. Kalau beras SPHP asli biasanya bersih, sedikit patah, dan tanpa ata. Tapi yang ini warnanya kusam, banyak ata, ada batu kerikil kecil, dan terlihat bekas jahitan kemasan yang sudah dibuka," jelas Hengki, Minggu (15/6).
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seluma, Amri, membenarkan bahwa hingga saat ini penyaluran resmi beras SPHP belum dilakukan kembali. Jika ada yang beredar, kemungkinan itu merupakan stok lama yang belum habis di pasaran.
"Kami sudah menerima informasinya, tapi hari ini kami kroscek ke lapangan. Bisa jadi itu stok lama, atau memang bukan beras SPHP resmi. Yang jelas, hingga saat ini belum ada penyaluran SPHP baru," tegas Amri
Jelasnya lagi, menurut informasi kejadian tersebut terdapat didaerah Kecamatan Talo, tapi beliau masih ingin memastikan benar atau tidak.
" Kalau benar memang menyalahi, tapi kita akan pastikan langsung terkait laporan tersebut, se Indonesia SPHP belum turun lagi, dan juga kalau stok lama tidak mungkin lagi beredar kini" tutupnya .(ndo)