Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima, yang wajib dilakukan sekali seumur hidup oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah ini bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga mengandung nilai sejarah dan makna yang mendalam. Sebab, haji berakar dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan keluarganya yang penuh ketakwaan dan pengorbanan. Memahami kisah Nabi Ibrahim sangat penting agar kita dapat menghayati ibadah haji secara penuh kesadaran dan keikhlasan.
Sejarah Nabi Ibrahim dan Pendirian Ka'bah
Nabi Ibrahim adalah sosok teladan yang diutus Allah untuk mengajak manusia menyembah Allah semata dan meninggalkan berhala. Sebagai manifestasi keimanan dan ketaatan, Allah memerintahkan Ibrahim untuk membangun sebuah rumah suci yang menjadi pusat ibadah umat manusia, yakni Ka'bah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 124 yang mana berbunyi:
قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
Artinya: “Allah berfirman: ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.’ Ibrahim berkata: ‘Dan (bagaimana) dengan keturunanku?’ Allah berfirman: ‘Janji-Ku tidak mencakup orang-orang yang zalim.’” (QS. Al-Baqarah: 124)
Dalam ayat ini, Allah menetapkan Nabi Ibrahim sebagai imam, pemimpin umat manusia yang menjadi teladan dalam ketaatan dan keimanan. Pendirian Ka'bah menjadi fondasi ibadah haji yang kita kenal sekarang.
BACA JUGA:Rukun dan Wajib Haji: Panduan Ringkas Namun Lengkap
Pembangunan Ka'bah oleh Ibrahim dan Ismail
Ibrahim bersama putranya, Ismail, membangun Ka'bah di Makkah sebagai rumah Allah yang pertama dan pusat ibadah seluruh umat Islam. Dalam proses pembangunan ini, Ibrahim dan Ismail berdoa agar amal mereka diterima oleh Allah
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 127 yang mana berbunyi:
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ ۖ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim dan Ismail sedang mendirikan dasar-dasar rumah (Baitullah), (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami, terimalah (amalan) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’" (QS. Al-Baqarah: 127)
Pembangunan Ka'bah bukan hanya sebuah bangunan, melainkan simbol ketauhidan dan pusat persatuan umat manusia dalam beribadah kepada Allah.
BACA JUGA:Haji: Perjalanan Spiritual Menuju Keridhoan Allah SWT
Peran Hajar dan Asal Mula Sa’i
Ibadah haji juga mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, dalam mencari air untuk putranya Ismail yang masih bayi. Hajar berlari antara dua bukit Safa dan Marwah untuk mencari air, hingga Allah menurunkan mukjizat air Zamzam yang terus mengalir sampai saat ini.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 58 yang berbunyi: