
BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.id - Program home visit dari Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, terus dilakukan. Kali ini vokusnya terhadap gangguan jiwa, yang masih menjadi salah satu permasalahan yang signifikan.
Kasus gangguan jiwa berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Program kesehatan jiwa di jalankan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan (BS) melalui Puskesmas sebagai pemberi pelayanan primer menjadi andalan utama pelayanan bagi masyarakat, meskipun belum mampu memberikan pelayanan yang maksimal dimana pasien ODGJ masih diharuskan berobat ke rumah sakit spesialis penanganan ODGJ.
BACA JUGA:Prodezi Bangun Taman Eko-Industri Pertama di Long An Vietnam, Luas 400 Ha
BACA JUGA:Agar UMKM Bersaing, Bangun Branding Produk Secara Mandiri dan Kreatif
"Program kesehatan jiwa dilakukan petugas kesehatan sebagai layanan dari pelayanan kepada masyarakat,"ujar kepala Dinkes Bengkulu Selatan, Didi Ruslan M.Kes.M.Si.
Dikatakan Didi, pendataan klien kesehatan jiwa, konseling, pengawasan minum obat, kunjungan rumah dan pendampingan pasien gangguan jiwa diselenggarakan terintegrasi dalam pelayanan kesehatan umum di puskesmas.
"Pelayanan kesehatan jiwa di tingkat puskesmas juga dilakukan pada pasen ODGJ di saat datangi lokasi atau melakukan home visit,"ujar Didi.
Untuk mengurangi stigma yang terkait dengan penyakit mental mari mendorong penyedia untuk melihat kesehatan mental yang sama dengan kondisi medis lainnya, yang pada akhirnya meningkatkan deteksi dan pengobatan penyakit mental secara tepat waktu.
"Untuk meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang kesehatan jiwa. Maka diperlukan keterampilan khusus agar ODGJ memperoleh pelayanan kesehatan jiwa yang efektif. Ini mungkin akan membantu mengurangi kesenjangan pengobatan untuk gangguan jiwa,"pungkas Didi.