SELUMA UTARA, Radarseluma.Disway.id - Kenaikan harga kopi yang sempat melonjak tinggi ternyata berdampak pada lokasi kawasan Hutan Lindung (HL) Bukit Sanggul register 37 yang terletak di wilayah Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Saat ini kondisinya sangat memperihatinkan.
BACA JUGA:Higgs Domino Global Bisa Dimainkan di Komputer, Gunakan Versi ini!
BACA JUGA:Selain Puskesmas, 3 Proyek DAK Disdikbud Seluma Terutang Rp 1,1 M
Lantaran, pohon-pohon jenis tenam atau meranti merah yang sebelumnya berdiri kokoh. Pada saat ini telah banyak dirobohkan oleh para perambah hutan. Bahkan, disekitar lokasi air terjun pintu langit. Terlihat pohon 'raksasa' tersebut telah disulap menjadi areal perkebunan kopi dan kayunya diangkut dengan menggunakan sepeda motor oleh sejumlah oknum untuk diperjualbelikan.
Aktifitas ilegal logging ini, terpantau setelah komunitas Pecinta Alam (PA) mengadakan kegiatan perkemahan di areal air terjun pintu langit. Organisasi PA Palaska SMKN 1 Seluma yang terdiri 8 orang, melaksanakan ekspedisi dan monitoring kawasan hutan lindung register 37. Selama 3 hari 2 malam, sejak hari Kamis (20/2) hingga Sabtu (22/2).
Hutan seluma digunduli--
Menurut keterangan Darlan Hamidi yang diketahui selaku pembina Palaska SMKN 1 Seluma. Kondisi terkini Hutan Lindung di Bukit Sanggul Register 37 saat ini sangat memperihatinkan. Dampak maraknya pembalakan liar yang mempengaruhi debit air terjun Pintu Langit yang dikenal sangat eksotis.
"Kondisi Hutan Lindung di bukit Sanggul register 37 sudah sangat memprihatinkan. Aktifitas perambah hutan sudah kelewatan, mereka membabat hutan lindung menjadi kebun kopi besar-besaran," sampai Darlan.
Dirinya juga mengatakan, bahkan pada saat mereka tiba di lokasi. Rombongan para pecinta alam Palaska SMKN 1 Seluma, sempat disangka petugas dari Dinas Kehutanan. Sehingga membuat para perambah hutan ketar-ketir bersembunyi.