BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.Id - Harus diperhatikan betul-betul kesehatan dan asupan gizi pada anak, dan terlebih 1000 hari pertama kehidupan manusia (HPK) dalam pencegahan stunting. Hal ini disampaikan
Kepala Dinas PPKB-P3A Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE saat menghadiri undangan di Desa Suka Maju Kecamatan Air Nipis sekaligus menjadi pembicara mengenai percepatan penurunan stunting tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yang mana kegiatan juga dilakukan Satgas Stunting Bengkulu Selatan melalui pertemuan internalisasi pengasuhan balita.
BACA JUGA:BSI Bank Syariah Pengendali Moneter Terbaik dan Peserta Sistem RTGS & SSSS Terbaik
BACA JUGA: Bank Mandiri Gelar Acara Kongsi – Kongsi 2024, Bahagiakan Nasabah
"Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kurangnya asupan gizi serta penyakit infeksi yang berlangsung lama. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh status gizi pada masa usia subur, saat hamil dan menyusui yang sangat menentukan keberhasilan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya,"ujar Ferry.
Dikatakan Ferry, stunting akan mengakibatkan terjadinya loss generation, dimana anak-anak akan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah. Maka dari itu hari disiasati dari sekarang.
"Banyak faktor penyebab stunting mulai dari faktor langsung termasuk asupan makanan dan status kesehatan dan faktor tidak langsung seperti pola asuh, tingkat ekonomi keluarga, dan kondisi sanitasi lingkungan,” tutur Ferry.
Ia menambahkan dalam bahu membahu menangani stunting dengan masif, termasuk memberikan pemeriksaan gratis kepada ibu hamil sangat positif dilaksanakan.
BACA JUGA:Pemda Seluma Siapkan Anggaran untuk Mobnas Baru