Jakarta, Radarseluma.Disway.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan neto perusahaan multifinance tumbuh 9,4% YoY dengan Non-Performing Financing (NPF) sebesar 2,62% di bulan September 2024.
Piutang pembiayaan perusahaan multifinance tersebut mencapai Rp501,8 triliun di bulan September 2024. Berdasarkan jenis kegiatan usahanya, seluruh komponen piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan yang baik, dengan piutang pembiayaan konvensional tumbuh 8,8% YoY. Sebagai rincian, piutang investasi tumbuh 9,8% YoY, piutang modal kerja tumbuh 8,5% YoY, dan piutang multiguna tumbuh 7,9% YoY.
BACA JUGA:Siap Bertempur? Berikut Daftar Game Perang Terbaru di Akhir November 2024
BACA JUGA:Medan Banjir Besar, Air Sampai Seatap Rumah dan Banyak Terjebak
Pertumbuhan piutang pembiayaan ditopang pembiayaan mobil penumpang, sepeda motor, mobil pengangkutan, dan alat berat.
Sebagian besar yaitu 85,7% dari total piutang pembiayaan gross di bulan September 2024 terdiri dari piutang mobil penumpang (45,6%), sepeda motor (20,7%), mobil pengangkutan (11,0%), dan alat berat (8,3%).
Jumlah seluruh lembaga pembiayaan berkurang sebanyak 5 unit dari September 2023 hingga September 2024.
Pada September 2024, total seluruh lembaga pembiayaan ada sebanyak 201 perusahaan, yang terdiri dari 146 perusahaan pembiayaan, 54 perusahaan modal ventura, dan 1 perusahaan pembiayaan infrastruktur. Jumlah ini menurun dari sebelumnya 206 perusahaan pada September 2023 seiring dengan pengetatan persyaratan izin usaha multifinance oleh OJK.
Tim riset Bank Mandiri memperkirakan kinerja perusahaan multifinance akan terus membaik ke depannya.
Faktor pendorong membaiknya aktivitas perusahaan multifinance adalah penurunan tingkat suku bunga dan inflasi, peluang untuk objek pembiayaan mobil listrik yang permintaannya akan meningkat pada 2025, serta pasar mobil dan sepeda motor bekas yang masih besar.
BACA JUGA:Melaka ICT Holdings Sdn Bhd, UKM Paling Menjanjikan di Asia! Raih ACES Awards