SELUMA - Usai kejadian tenggelamnya salah satu pengunjung asal Kota Bengkulu pada 16 Oktober 2024 lalu, sampai saat ini objek wisata Napal Jungur masih ditutup oleh Polsek Sukaraja.
Penutupan objek wisata tersebut, karena hingga sampai saat ini Polsek Sukaraja masih melakukan penyelidikan kasus tenggelamnya warga Kota Bengkulu Chandra Afrianto (18) tersebut.
Sejauh ini, Kapolsek Sukaraja Iptu Teguh Catur Susanto sudah memeriksa saksi di TKP. Baik dari keluarga korban maupun dari pengelola objek wisata di Desa Napal Jungur tersebut.
BACA JUGA:RSUD Tais Kembali Diterpa Isu, Dokter Spesialis Anak Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Bahas APBD 2025 Seluma, TAPD Seluma Walk Out
Serta dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara untuk memastikan kelanjutan penyidikan kasusnya.
"Ya, objek wisata napal jungur hingga saat ini masih kita tutup, karena penyelidikan masih berjalan. Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban. Kemudian dari pihak pengelola objek wisata Desa Napal Jungur," kata Kapolsek Sukaraja.
Polsek Sukaraja sudah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang rekan korban yang saat itu turut mandi bersama korban dan pengelola wisata juga telah dilakukan pemeriksaan untuk mendapatkan kronologis dan memastikan SOP yang telah dijalankan sudah diterapkan atau belum.
"Sejauh ini dari hasil informasi yang kami dapatkan, pengelola telah mematuhi SOP dan kemungkinan korban tidak bisa berenang," tegas Kapolsek Sukaraja.