SELUMA, Radarseluma.Disway.Id - Petani sawit saat ini mendapat berkah dengan harga yang terus naik. Harga naik ini, akibat buah yang minim atau trek. Sementara permintaan akan sawit tinggi. Serta pabrik CPO berlomba-lomba menarik buah warga dnegan harga tinggi.
Jelang akhir tahun harga tandan buah sawit (TBS) alami kenaikan, saat ini harga terbaru harga toke membeli dengan petani mencapai Rp 2.700 sampai 2.890 per kg. Sedangkan untuk harga di pabrik saat ini, seperti PT AIP Tumbuan mencapai Rp 3.050 per kg. Diungkapkan Miril toke sawit Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat, bahwa sejak tahun 2024 dimulai harga TBS memang berangsur naik, kini harga di petani cukup tinggi hampir Rp 3000 per kg.
BACA JUGA:Gantikan Suami di Pigub Malut, Istri Mendiang Benny Laos Unggul di Survei
BACA JUGA:Mendes PDTT Bantu Dana Pengembangan Usaha dan Pariwisata Desa
" Iya naik terus, sudah hampir Rp 3000 per kg. Sekarang saya membeli dikalangan petani Rp 2.700 per kg, kemungkinan besar kenaikan terus bertambah" jelas Miril, Minggu (10/11).
Ditambahkannya lagi, untuk harga yang terus naik sebenarnya berpengaruh besar pada perekonomian, akan tetapi karena saat ini posisi sawit trek. Harga naik atau turun tidak terlalu berpengaruh besar. Memang sering terjadi dikalangan sawit sedikit harga naik, ketika sawit lagi berbuah banyak harga anjlok.
" Sawit trek harga mahal, sawit banyak harga turun. Saat ini memang belum tahu sampai kapan sawit akan kembali normal. Kalau memang sudah memasuki musim hujan ada kesempatan buah sawit akan kembali normal, namun belum tahu untuk harga, apakah naik atau turun" jelasnya.
BACA JUGA:Pabrik Mengniu Ningxia
BACA JUGA:Kamis Ini, 4 Mantan Petinggi Seluma Terdakwa Tukar Guling Jalani Sidang Perdana
Sampai saat ini, belum ada juga penyuluhan dari pemerintah terkait treknya buah sawit yang sangat tinggi. Bahkan ada petani yang alami trek sampai 60 persen. Dimana dalam satu hektar kebun sawit kadang panen hanya 200 kg.(ndo)