Jakarta, Radarseluma.Disway.Id - Penerbitan Obligasi Ritel Negara (ORI) sejalan dengan strategi pembiayaan APBN.
Penerbitan ORI merupakan salah satu instrumen sumber pembiayaan APBN yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Penerbitan ORI akan meningkatkan pendapatan negara yang selanjutnya digunakan untuk memenuhi belanja negara dalam rangka mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan negara.
BACA JUGA: Raperda APBD Seluma 2025, Terancam Tak Dibahas DPRD
BACA JUGA:3 Alasan Mengapa Promina Adalah Pilihan Terbaik untuk Nutrisi Anak Anda
Penerbitan ORI yang mendukung SDG pada Oktober 24 menarik minat pasar.
Pemerintah telah menyampaikan bahwa hasil penerbitan ORI026T6 merupakan SBN ritel pertama yang dikategorikan sebagai Sustainable Development Goals (SDG) bond, yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi berbagai tantang global seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan lain sebagainya.
Penjualan ORI026 didominasi oleh generasi milenial.
Total investor ORI026T3 mencapai 42.796 investor, dimana 13.701 (32,01%) merupakan investor baru. Total investor ORI026T6 sebanyak 7.829 investor, di mana 2.129 (27,19%) merupakan investor baru. Berdasarkan jumlah investor, generasi Milenial mendominasi investor ORI026T3 sebesar 43% dan ORI026T6 sebesar 51%. Berdasarkan profesi, Pegawai Swasta masih mendominasi jumlah investor ORI026T3 sebesar 34% dan ORI026T6 sebesar 38%.
Peran Obligasi Ritel Negara sebagai sumber pembiayaan dan pendorong pertumbuhan ekonomi.
Penerbitan ORI merupakan bagian dari strategi Pemerintah dalam memobilisasi dana masyarakat untuk pendanaan pembangunan. Dana yang terkumpul digunakan untuk mendanai berbagai proyek infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah perlu terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar manfaat ORI dapat dimaksimalkan.
BACA JUGA:Daftar Game PS4 Terbaru yang Akan Segera Rilis di Bulan November 2024!