Khusyuk Menjalankan Salat Ternyata Berdampak Pada Kecerdasan Otak

Kamis 12-09-2024,15:15 WIB
Reporter : Eldo Fernando
Editor : Eldo Fernando

 

 

Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk khusyuk (fokus) ketika mendirikan salat. Ternyata dalam sains, manfaat khusyuk dalam salat dapat meningkatkan kecerdasan otak, lho.

Dalam buku Sehat dengan Ibadah karya Jamal Muhammad Az-Zaki dijelaskan, penemuan-penemuan ilmiah dari perintah tentang khusyuk dalam Al-Qur'an itu dapat ditemukan oleh sains manfaatnya,  yakni dapat bermanfaat kepada beberapa kesehatan organ tubuh.

Khusyuk dalam salat ternyata dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Khusyuk merupakan pencapaian terpenting dalam ibadah dan paling sulit karena membutuhkan konsentrasi yang besar. Karena jika ditinjau dari maknanya sendiri, kata khusyuk berarti menunjukkan sejauh mana perenungan yang disertai dengan pemikiran mendalam. Khusyuk bukan sekadar ibadah, tapi juga memiliki manfaat konkret bagi pengobatan berbagai macam penyakit.

BACA JUGA:Honda Brio SM/T Spertifikasi dan Harga Termurah Desain Kompak Menarik Minat Penggemar

BACA JUGA:Kisah Nabi Ilyas AS Termaktub Dalam Al-Qur'an

Tak hanya itu, dengan berkhusyuk dalam salat, manusia juga dapat dimungkinkan untuk memiliki kepercayaan tinggi yang lebih besar. Hal itu dapat pula menjadikan seseorang selalu bersabar dalam menghadapi problematika dan kepenatan hidup.

Para ilmuwan mendapatkan realita bahwa otak manusia terus mengeluarkan getaran-getaran elektromagnetik secara terus menerus. Akan tetapi kadar getaran tersebut berubah-ubah berdasarkan aktivitas manusia. Dalam kondisi siaga dan aktif serta waspada dan berkonsentrasi, maka otak tersebut akan mengeluarkan gelombang-gelombang yang dikenal dengan nama beta.

Beta merupakan getaran-getaran atau goyangan yang berkisar antara 15-40 getaran per detik. Dalam keadaan nyaman atau beristirahat dengan perenungan biasa, maka otak manusia akan mengeluarkan gelombang alfa.

Gelombang alfa yaitu yang getarannya berkisar 9 hertz hingga 14 hertz per detik. Adapun ketika tidur, bermimpi, atau perenungan mendalam, maka otak akan bekerja dengan mengeluarkan gelombang bernama tseta, yakni  gelombang yang getarannya berkisar antara 5 hertz hingga 8 hertz per detik.

Ketika seseorang terlelap dalam tidur yang mendalam dalam mimpi, maka otak mengeluarkan gelombang-gelombang yang dinamakan delta, yakni gelombang yang getarannya berkisar kurang dari 4 hertz.

Dari rincian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa setiap kali seseorang dalam keadaan khusyuk, maka gelombang-gelombang yang dihasilkan otak akan lebih sedikit. Kondisi yang demikian memungkinkan otak merasa lebih nyaman dan memperkuat kinerjanya, sehingga ketika otak cenderung lebih sehat maka ia semakin cerdas. (net)

Kategori :