Bauran kebijakan fiskal yang inklusif dan berkelanjutan serta perannya sebagai shock absorber akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025.
Namun, masih terdapat ketidakpastian ekonomi berupa risiko perlambatan global yang berkepanjangan di tengah pemulihan ekonomi Tiongkok yang lebih lambat, serta fluktuasi harga energi di tengah ketidakpastian pasokan minyak akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
BACA JUGA:Mengunjungi Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin Kota Sungai dengan Icon Pasar Terapung
BACA JUGA:Asyik! Promo Spesial Honda Brio 2024 Desain Kompak Mimikat Banyak Penggemar di Dunia Otomotif
Kuatnya aktivitas domestik dan investasi yang didukung oleh kebijakan fiskal akan menjadi pendorong perekonomian Indonesia pada 2025. Ke depan, pemerintah perlu memastikan defisit anggaran fiskal tetap terjaga di bawah 3% terhadap PDB, sejalan dengan pengelolaan utang yang disiplin untuk menjaga fundamental ekonomi Indonesia.