Usaha Bank Mandiri untuk menurunkan emisi operasional juga terdapat pada penurunan intensitas emisi GRK karyawan, dari 9,18 tCO2e di 2019 turun ke 7,59 tCO2e pada 2023. Penurunan ini tercapai berdasarkan inisiatif Bank Mandiri untuk mencapai karbon netral, terutama dalam hal efisiensi energi. Misalnya, melalui penghematan bahan bakar minyak dan listrik, penggunaan electric vehicle, pemakaian lampu LED, pemasangan panel surya, dan lain-lain.
Platform Digital Carbon Tracking memantau dan mencatat dengan cermat kinerja pengurangan emisi karbon di Bank Mandiri secara transparan. Pencatatan Ini berlaku untuk semua unit Bank Mandiri di tanah air, mulai dari tingkat pusat, regional, hingga cabang.
Transparansi dan akuntabilitas dalam penerapan platform ini juga menjadi prioritas. Atas hal itu, akses dashboard platform ini dapat diakses untuk publik melalui link: https://esg.bankmandiri.co.id/ sehingga stakeholder yang berkepentingan dapat memantaunya secara langsung.
“Penghitungan platform ini sudah mengadopsi ISO 14064-3:2019 tentang kuantifikasi dan pelaporan emisi dan serapan gas rumah kaca. Informasinya bisa diakses dengan mudah oleh publik. Agar semua orang tetap terinformasi dengan kemajuan dan komitmen kami untuk masa depan yang lebih hijau,” kata Adam.
Platform ini bekerja dengan memantau tiga cakupan emisi. Cakupan pertama berkaitan dengan konsumsi bahan bakar (BBM). Cakupan kedua berkaitan dengan pembelian listrik. Sedangkan, untuk cakupan ketiga, yaitu aktivitas perjalanan dinas dari pegawai Bank Mandiri menggunakan pesawat. Ketiga cakupan emisi ini telah disesuaikan dengan Greenhouse Gas (GHG) Protocol, standar akuntansi dan pelaporan emisi gas rumah kaca yang dikembangkan oleh World Resources Institute (WRI) bersama World Business Council of Sustainable Development (WBCSD).
BACA JUGA:7 Hero yang Efektif untuk Counter Hero Trizla di Mobile Legends
BACA JUGA:META Mobile Legends Terbaru Bulan Juni 2024! 6 Hero Marksman Terbaik Untuk Posisi Jungle
GHG Protocol membantu sebuah unit bisnis atau organisasi untuk mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi GHG dari operasional perusahaan mereka masing-masing.
“Pengukuran terhadap emisi GRK dilakukan pada cakupan pertama yang berasal dari penggunaan bahan bakar pada 4.353 kendaraan dan cakupan kedua yang berasal dari konsumsi listrik di 2.232 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia serta pelaporan dilakukan secara bulanan melalui website Bank Mandiri. Sementara untuk pelaporan tahunan dapat diakses melalui laporan keberlanjutan,” kata Adam.