Istilah ngabuburit merupakan bentuk keunikan bahasa Sunda. Sebab, dalam bahasa Sunda, keterangan waktu bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan.
Bahasa Sunda kosa katanya tidak begitu banyak, tapi variasinya tak terbatas. Maka, keunikan bahasa Sunda terdapat pada keterangan waktu. Orang bisa membuat kata kerja dengan tambahan awal, seperti kata ngabuburit.
Berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), yakni kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.
Istilah ngabuburit sudah muncul sejak lama, tepatnya ketika kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda.
“Seingat saya sudah lama muncul istilah ngabuburit. Saya kira sejak nilai-nilai Islam masuk dalam wilayah budaya Sunda,”ujarnya.
Namun, kata Hawe, kegiatan ngabuburit kini kian berkembang dan beragam dibanding awal kemunculannnya.
Zaman dulu, anak-anak mengisi kegiatan ngabuburit dengan bermain permainan tradisional, Jawa Barat seperti bebeledugan atau meriam bambu. Sekarang, kegiatan ngabuburit disesuaikan dengan kebudayaan daerah masing-masing, dan tentunya diarahkan pada kegiatan yang lebih kreatif dan berharga, bukan hanya untuk mengisi waktu, tapi juga menghayati Ramadan.
Meski berasal dari bahasa Sunda, istilah ngabuburit kini sudah digunakan secara umum di beberapa daerah di Indonesia. Fenomena ini dipengaruhi peranan media yang menjadi sarana menyebarkan istilah ngabuburit.