Untuk diketahui, Per September 2023, BSI menggalang dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 262,12 triliun. Sebanyak 59,63% diantaranya atau sebesar Rp 156,3 triliun merupakan dana murah atau current account savings account (CASA).
Apabila dibandingkan dengan posisi pada awal tahun, CASA BSI menyusut 194 basis poin (bps). Bila dirinci lagi, penurunan porsi dana murah bank disebabkan oleh pertumbuhan deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan giro dan tabungan.
Pada semester I Tahun 2023, BSI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,82 triliun. Besaran angka tersebut naik sebesar 32 % secara tahunan. Pencapaian laba bersih berasal dari pertumbuhan pendapatan setelah distribusi bagi hasil dan juga perbaikan kualitas aset.
Pendapatan penyaluran dana naik 15,64 % menjadi Rp 11,31 triliun, per Juni 2023. Terhitung enam bulan pertama tahun 2023, BSI menyalurkan bagi hasil untuk pemilik dana investasi mencapai Rp 2,78 triliun, naik 46,31 % secara tahunan. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil Rp 8,54 triliun, naik 8,37 %.
Bukan hanya pendapatan setelah distribusi bagi hasil, BSI pun mengoptimalkan capaian laba melalui pendapatan non-penyaluran dana dan perbaikan kualitas aset.
Pendapatan BSI dari hasil penjualan aset keuangan naik 152,27 % menjadi Rp 150,84 miliar secara tahunan. Di periode yang sama, beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan turun 6,27% menjadi Rp 1,68 triliun.
BACA JUGA:Baru Bebas, Ammar Zoni Ditangkap Lagi di Apartemen