TAIS, Radar Seluma. Disway.id - Acara berdendang Semalam Suntuk Dindang Arts Attraction yang di selenggarakan Perkumpulan Keluarga Serawai Seluma (PKSS) yang di selenggarakan Rabu (6/12) malam Kamis yang dihadiri oleh Wakil Bupati Seluma Drs Gustianto bersama Istri, Sekda Seluma, Asisten, Staf ahli, ketua BMA tokoh masyarakat dan lainnya.
BACA JUGA:Simak, Ini Untungnya Liburan ke Luar Negeri dari Makassar! Cek Harga di Lion Air
BACA JUGA:3 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Firli Bahuri, Dinaikkan ke Sidang Etik
Namun usai acara menyisakan sampah-sampah makanan botol Aqua dan lainnya yang belum sempat dibersihkan oleh panitia sehingga menjadi viral di media.
Berkenaan dengan hal itu Panitia Koordinator Ketua Kerja acara Bedindang Perkumpulan Keluarga Serawai Seluma (PKSS) mengklarifikasi atas sampah-sampah tersebut adapun sampah-sampah tersebut sejak sebelum sholat Jum'at dan selesai Jum,at sudah dibersihkan oleh panitia seperti semula sebagaimana di jelaskan oleh Panitia Koordinator Ketua Kerja Samsir Hutahuruk alias Abang Ucok saat di konfirmasi Radar Seluma.
"Sampah-sampah tersebut memang sampah bekas makanan dan minuman acara Bedindang semalam suntuk yang di selenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Serawai Seluma (PKSS) pada Rabu (6/12) malam di area Alun-alun Tais. Pada hari Kamis belum bisa dibersihkan dikarenakan masih ada tenda-tenda sponsor dan tenda-tenda tersebut baru di lepas Kamis (7/12) sore sehingga panitia belum terkejar untuk membersikan hingga Jum,at pagi,''ujarnya.
Hingga siang baru panitia yang di koordinir langsung oleh Samsir Hutahuruk alias Bang Ucok bergotong-royong menyelesaikan kebersihan.
BACA JUGA:Italian Menciptakan Mobil Super Sport Lamborghini dengan Keunggulan Fitur-fitur yang Canggih Memukau
BACA JUGA: Irjen Marthinus Hukom, Kepala BNN Baru
'' Alhamdulillah lokasi tersebut kini sudah kembali bersih bahkan lebih bersih dari semula perlu ketahui acara ini bertujuan ingin mengangkat adat istiadat Serawai yang ada di Seluma mudah-mudahan adat istiadat yang sudah mulai pudar kembali bangkit hingga tidak hilang dan tertinggal dan terkikis oleh budaya lain." ujarnya (Jul)