"Saya bisa melihat gedung-gedung bergerak. Kami tentunya belum punya refleks untuk menghadapi situasi seperti ini," katanya.
"Lalu saya pergi ke luar dan ada banyak orang di sana. Semua orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orangtuanya putus asa," katanya lagi.
“Listrik padam 10 menit, begitu juga jaringan (telepon), tapi kemudian hidup kembali. Semua orang memutuskan untuk tetap di luar,” ujarnya menambahkan.
Mengutip Euronews, warga Maroko memposting video yang menunjukkan bangunan-bangunan menjadi puing-puing dan debu.
Bagian tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, juga rusak.
Sejumlah rumah di kota-kota pusat gempa roboh sebagian atau seluruhnya, dan listrik serta jalan terputus di beberapa tempat.
Kepala pemerintahan kota dekat pusat gempa mengatakan hal tersebut kepada situs berita Maroko 2M.
Media lokal memberitakan, jalan yang mengarah ke kawasan pegunungan di sekitar pusat gempa macet dengan kendaraan.