SEKALAK - Warga Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara tampaknya memang sulit untuk menikmati pembangunan, pasalnya jembatan penghubung menuju desa mereka hanyut diterjang banjir sejak tahun 2019 silam.
kemungkinan besar kalau Presiden Joko Widodo mengetahui masih ada masyarakat yang menyebrangi sungai untuk mengakses dunia luar, tidak ada yang salah dengan masyarakat menggunakan akses dengan menyebrangi sungai. Namun yang ditakutkan membahayakan keselamatan masyarakat yang melintas.
Kini masyarakat terpaksa melintasi Sungai Pelubang yang berarus deras sebagai askes transportasi. Aksi nekat yang tampaknya berbahaya terpaksa dilakukan warga.
Dahulu warga setempat tidak perlu melihat sungai karena ada jembatan Bailey yang dibangun pada zaman orde baru. Sayangnya, jembatan Bailey sepanjang 45 meter tersebut hancur diterjang banjir bandang yang melanda pada tahun 2019 lalu.
" Sebenarnya itu sangat di butuhkan warga Sekalak, soal nya itu satu -satunya pnghububung ke kecamatan, selain itu jalur listrik menuju desa menyebrangi sungai tersebut" kata Kades Sekalak, Sudar.
Ditambahkannya, sejak diterjang banjir 4 tahun silam lamanya tidak ada perbaikan jembatan tersebut. Jalan di Desa Sekalak pun sejak pemekaran sampai saat ini belum dibangun kembali.
" Jalan sejak pemekaran sampai kini yang kondisinya sudah rusak belum diperbaiki, masyarakat kami walau tidak ada jembatan masih nekat Sebrangi sungai untuk mengakses pergi keluar desa. Saya berharap agar kedepan pemerintah dapat membangun Desa Sekalak " jelas Sudar. (ndo)