Abu Nawas terdiam, dalam hatinya berkata bagaimana mungkin matahari bisa ditangkap, pekerjaan yang mustahil dilakukan, perintah Baginda Raja mau tidak mau Abu Nawas harus menerimanya. Pulang dulu Abu Nawas, besok kembali lagi kesini untuk menangkap matahari.
Bisa menerima hukuman" Perintah Baginda raja. Abu Nawas pulang kerumanya terus memikirkan cara supaya bisa lepas dari hukuman.
memutar otaknya hingga tengah malam baiknya aku sholat isya dulu, nanti aku malah ketiduran" pikir Abu Nawas langsung menuju kolam, untuk mengambil air wudhu hendak mengambil air, bayangan dirinya ada dalam air tersebut. Akhirnya Abu Nawas mendapatkan ide, aku
menemukan jalan keluarnya. Esok paginya wajah ceria, Abu Nawas pergi ke istana menghadap Baginda Raja.
BACA JUGA:Oknum Satpam PT. CGG Pungli Sopir Truk Rp 10.000, Harus Diproses
"Hei Abu Nawas kamu sudah siap menangkap matahari?" tanya Baginda Raja. Saya sudah siap paduka, tapi saya minta disediakan peralatan untuk menangkapnya" jawab Abu Nawas
Baginda Raja minta ember yang berisi air dan juga kantong besar yang tidak bocor Abu Nawas memudian si cerdik Abu Nawas mengajak salah satu menteri ketengah lapangan untuk lihatkan matahari Abu Nawas sambil menunjuk bayangan matahari yang berada di dalam ember yang telH berisi air. Kamu dasukkan ke dalam kantong ini" ucap Abu Nawas sambil memasukkan air yang berada di dalam ember.
Kemudian sang menteri menghadap Sang Raja untuk mengkonfirmasi kebenaran pekerjaan yang sudah dilakukan Abu Nawas. Kisah Abu Nawas yang diperintahkan Menangkap Matahari, membuat sang raja geleng-geleng kepala. Abu Nawas dengan tongkat sang raja mengadakan sayembara menangkap matahari.
keluhan masyarakatnya yang merasakan betapa panas teriknya matahari kala itu inilah kisah Abu Nawas(apr)