Barangkali sebagai sebuah pesantren, Ma’had Al-zaytun adalah satu-satunya pesantren yang mempunyai fasilitas laundry dan kitchen sets seharga 1 juta dollar,yang mampu menampung kebutuhan khusus untuk itu, bagi 12-14 ribu penghuni Ma’had Al-zaytun kampus. Peralatan modern mana dibeli dari Elctro Lux swedia, dan merupakan satu satunya peralatan termodern yang pernah dipasarkan oleh Elctro Lux di Indonesia
7. Masjid Al-hayat dan Rahmatan Lil Alamin
Masjid Al-Hayat (lihat gambar), adalah pusat kegiatan seluruh penghuni Ma’had Al-Zaytun dari subuh sampai dengan Isya’, dan para pengunjung Ma’had Al-Zaytun akan melihat kegiatan sholat berjamaah dan tadarrus Al-quran yang dilakukan oleh seluruh penghuni Ma’had.
Di Masjid inilah setiap hari Jumat Syaykh Al-ma’had memberikan pengarahan khasnya kepada para santri dan seluruh penguni kampus, dan merupakan acara khusus yang sangat menarik dan selalu mendapatkan respons dari jamaah Sholat Jumat. Syaykh selalu memberikan tekanan agar kelak para santri mampu berkiprah dalam kemandirian, dan sanggup mewarnai kehidupan masyarakat sekelilingnya, untuk itulah mereka saat ini dilatih dan dibiasakan dengan hal hal yang menurut banyak orang, bukan tradisi kepesantrenan, seperti misalnya, ruang tidur yang representative, cara berpakaian yang rapi dan sikap-sikap yang sopan dan gentle, menurut Syaykh hari ini 15 tahun yang akan datang semua akan berobah dan kita harus selalu mengikutinya[1
Bahwa sekalipun Masjid Al-hayat dibangun diatas tanah seluas 5000 hektar dengan tiga lantai, akan tetapi setahun usia Ma’had Al-zaytun, masjid tersebut sudah tidak lagi mampu memuat jamaah, baik pada hari hari biasa maupun jumat.Oleh sebab itu Ma’had kini membangun sebuah masjid besar yang diberi nama “ Masjid Rahmatan Lil-Alamin “ yang berukuran 6 hektar dan berlantai 6 (enam), serta membutuhkan biaya kurang lebih 14 Juta dollar Amerika atau Rp. 100 milyar.
8. Fasilitas akomodasi dan gedung pembelajaran
Para santriwan/wati dan mahasiswa yang telah diterima di Ma’had Al-Zaytun, baik dari dalam maupun luar negeri, mendapatkan fasilitas akomodasi secara Cuma-Cuma selama masa pembelajaran formalnya di Ma’had Al-zaytun, sedangkan untuk gedung pembelajaran barangkali hanya di Ma’had Al-zaytunlah yang memenuhi persyaratan keseyogjaan, yang menurut Syaykh AS.panji Gumilang menduduki rangking kedua setelah german.
Pada setiap gedung asrama (Residence halls), terdapat 170 ruang berukuran 72 meter persegi yang dihuni oleh 10 orang santri/waty atau mahasiswa, ruangan mana di lengkapi dengan :
- Almari pakaian