Sebaliknya jika orang tua selalu bertengkar, maka anak dapat tumbuh menjadi anak yang merasa tidak aman secara psikologis dan sulit mempercayai orang lain.
Begitu juga dengan kondisi keluarga yang tidak lengkap akan mempengaruhi perkembangan anak.
Ternyata selain pengaruh orang tua, Perilaku beresiko dari remaja bisa datang dari kondisi sosial ekonominya.
Resiko yang dibawa oleh kondisi kemiskinan merupakan satu penyebab besar dari kegagalan sosial dan akademis.
Kondisi perekonomisn keluarga merupakan salah satu pemegang peranan penting dari perawatan dasar yang diterima seorang anak.
Misalnya, akses terhadap fasilitas kesehatan atau fasilitas anak usia dini lainnya. Anak yang tumbuh dalam kemiskinan memiliki resiko lebih besar dalam mengembangkan masalah perilaku dan mudah terekspos terhadap kekerasan dan perbuatan ilegal.
Mereka juga akan beresiko tumbuh menjadi remaja yang agresif, depresi, dan penuh kemarahan.