Sibaka dan Sibeki selanjutnya menetap di sana. Seiring waktu berjalan anak Sibeka dan Sibeki bernama Sri Dewi selanjutnya selanjut menikah dengan Puyang Ngalam.
Yang mana Puyang Tuan dikenal sebagai puyang Tuan karena memiliki darah keturanan raja dari Banten.
Kemudian ada satu lagi anak Sibeka dan Sibeki yaitu Rangga Weni yang menikah dengan Puyang Ngalam. Puyang yang memiliki keahlian dalam pengobatan.
"Jadi karena dulu ada puyang yang senang menanam bunga. Maka nama Tanjung Agung selanjutnya berubah menjadi Tanjung Bungo. Sibaka dan Sibeki ini hanya memiliki satu anak laki-laki, dan merupakan anak bungsu," urainya.
Anak bungsu dari Sibaka dan Sibeki ini diberinama Kemala Bumi. Seiring waktu berjalan Kemala Bumi ini menjadi pemimpinan di Tanjung Bungo.
Lalu menikah dengan seorang perempuan dan kemudian dikarunia seorang anak anak wanita yang bernama Rubiyah.
"Puyang Kemala Bumi ini mendirikan rumah di Palak Tanah. Dia memiliki seorang anak wanita yang bernama Rubiyah," tutupnya. BERSAMBUNG