Ia mengaku masyarakat di desanya berbondong-bondong pergi ke hulu dusun yang lokasinya memang agak tinggi untuk mencari sinyal Hp. Karena di desa tersebut titik lokasi yang ada sinyal itu hanya di bagian hulu dusun. Terparah lagi untuk masyarakat yang berada di Dusun Ganjuh yang lokasi berada di himpit Sungai Air Nelengau. Sebab, di lokasi tersebut tidak ada sama sekali sinyal Hp. Padahal, masyarakatnya yang ada di sana cukup banyak. Bahkan, mencapai ratusan Kepala Keluarga (KK).
BACA JUGA: 110 Nakes Ikuti Uji Pra Uji Kompetensi
"Untuk diketahui, bahwa Desa Ganjuh ini terbagi menjadi dua yakni Dusun Padang Jaau dan Dusun Ganjuh yang ada di pedalaman. Sementara Dusun Ganjuh lebih parah lagi sinyal untuk didapat. Sebab, tidak ada sedikit sinyal handphone di sana,"gumam Yayan.
Yayan mengaku keluhan tersebut sudah beberapa kali mengajukan usulan untuk pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS). Namun, hingga saat ini belum juga ada kepastian untuk pembangunan tower BTS. Sehingga, mastikan mengalami blank spot makin lama.
"Usulan pembangunan tower BTS sudar rajin disampaikan. Mudah-mudahan Pemkab BS cepat tanggap soal ini,"pungkas Kades.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo BS Ir. Susmanto, MM mengaku, memang masih ada beberapa wilayah di Kabupaten BS yang masih blank spot.
"Untuk diketahui bahwa pada tahun 2023 ini pihaknya telah kembali mengusulkan empat titik lokasi untuk dilakukan pembangunan tower BTS oleh Kementerian Kominfo RI. Empat titik yang diusulkan pembangunan BTS 2023 ini yakni Desa Ganjuh, Desa Jeranglah Rendah, Desa Telaga Dalam dan Desa Puding. Informasi terakhir yang kami terima, Rabu (24/5/2023), Tim Kementerian Kominfo RI akan datang ke BS untuk survei lokasi pembangunan,"kata Susmanto.(yes)