Dijelaskan Hariyanto, pemeriksaan-pemeriksaan itu mengambil organ dalam pelaku. ''Untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi anatomik," katanya kepada awak media.
Bagian tubuh yang diambil adalah sampel jantung dan paru-paru. Karena organ jantung dan paru paru yang paling bisa menjelaskan penyebab kematian.
BACA JUGA: Sebelum Akhiri Hidup, Guru PAUD Sempat Telfon Suami
Sehingga berdasarkan pemeriksaan itu nantinya, mudah-mudahan bisa diketahui apakah mungkin Mustopa meninggal karena sakit jantung dan asma.
"Dari patologi anatomik, sebenarnya dugaan awal asma yang bisa membunuh. Tapi ada nanti pengaruhnya ke jantung dan sebagainya,''bebernya.
Dijelaskan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Brigjen Hariyanto sampai kemarin, jasad pelaku bernama Mustofa masih di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.