RADARSELUMAONLINE.COM – Sore ini, Selasa 7 November akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Total (GBT). GBT akan menghiasi langit di seluruh Indonesia dan bisa dilihat secara kasat mata. Sayangnya untuk wilayah Bengkulu, tampaknya tidak bisa menikmatinya. Fenomena Gerhana Bulan Total ini, akan menjadi untuk kali terakhir di tahun 2022. Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, ada sejumlah fase Gerhana Bulan Total sebelum mencapai puncak di sekitar waktu maghrib. Gerhana Bulan Total mulai (P1), pukul 15.00.38 WIB, 16.00.38 WITA, 17.00.38 WIT. Fase ini tidak teramati di wilayah Indonesia. Gerhana Sebagian mulai (U1), pukul 16.08.59 WIB, 17.08.59 WITA, 18.08.59 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Maluku. Adapun Gerhana Bulan Total mulai (U2), pukul 17.16.19 WIB, 18.16.19 WITA, 19.16.19 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Timur. Puncak Gerhana Bulan Total pada pukul 17.59.11 WIB, 18.59.11 WITA, 19.59.11 WIT. Fase ini dapat diamati di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Gerhana Bulan Total berakhir (U3) pada pukul 18.42.03 WIB, 19.42.03 WITA, 20.42.03 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana Bulan Total berbeda dengan Gerhana Matahari. Gerhana Bulan bisa disaksikan dengan mata telanjang. Artinya, masyarakat yang ingin menyaksikannya hanya perlu mengarahkan pandangan sesuai arah terbit dan tenggelamnya Bulan. Jika ingin memakai teropong bisa sedikit membantu untuk melihat gerhana lebih detail. "Kita tidak perlu menggunakan alat bantu optik, kecuali hendak mengabadikanya dalam bentuk citra atau rekaman video," kata Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN dikutip situs resminya. BMKG Bandung bakal menggelar pengamatan GBT di Halaman Kantor Pos Observasi Geofisika Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/11). "Tim Stasiun Geofisika Bandung akan melakukan pengamatan di Halaman Kantor Pos Observasi Geofisika Lembang pada pukul 15.00 WIB-selesai," kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu. Perbedaan antara Gerhana Bulan biasa dengan Gerhana Bulan Total (GBT). Gerhana Bulan merupakan kondisi terhalanginya Bulan dari sinar Matahari akibat terhalang oleh posisi Bumi. Fenomena ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi tiga benda langit ini. Sementara, Gerhana Bulan Total (GBT) terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat di satu garis yang sama. Walhasil, seluruh bayangan Bumi (umbra) jatuh menutupi Bulan. Konsekuensinya, Bulan akan terlihat berwarna merah sehingga dikenal sebagai Blood Moon.
Gerhana Bulan Total (GBT) Terjadi Sore Ini
Selasa 08-11-2022,08:25 WIB
Editor : admin5131radarseluma1
Kategori :