"Untuk pasien yang terserang DBD tidak ada yang meninggal dunia di rumah sakit, saat ini yang masih dirawat ada 10 orang lagi, sisanya sudah sembuh semua,"kata Debi.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan BS, Didi Ruslan, SKM.M.Si menyebut warga BS yang dirawat di semua puskesmas di BS saat ini ada 131 pasien. Dari jumlah tersebut ada 2 pasien DBD yang meninggal dunia yakni satu orang dirawat di puskesmas Kayu Kunyit, Manna dan satu orang lagi di puskesmas Kota Manna. Dari ratusan orang tersebut, warga yang terserang DBD terbanyak di kecamatan Kota Manna. Sebab dari data yang ada, tercatat ada 46 warga BS yang terserang DBD di rawat di puskesmas Kota Manna. Kemudian di puskesmas Kayu Kunyit ada 20 pasien pengidap DBD, di puskesmas Kayu Kunyit ada 18 pasien. Sisanya tersebar di sejumlah puskesmas dalam wilayah BS.
"Tindakan rutin menggelar fogging. Namun upaya terbaik untuk mencegah penyebaran virus penyebab DBD dengan kebersihan lingkungan, yakni ikut kebersihan massal serentak mulai Jum'at (12/8) nanti,"tegas Didi.
Faktor menyebabkan meningkatnya kasus DBD menurut Didi karena kepadatan populasi nyamuk Aedes Agypti sebagai vektor penyakit, banyaknya tempat perlindungan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim hujan yang menimbulkan genangan air di sekitar pemukiman.
"Saya mengajak seluruh masyarakat BS dapat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus yakni mengubur, menimbun dan menguras genangan air, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk seperti lotion atau kelambu dan lainnya. Sebab, fogging hanya bagian dari cara pemberantasan atau pemutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dewasa. Sedangkan cara terbaik dan ampuh mengatasi DBD hanya dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M plus,"pungkas Didi.(yes)