PEMATANG AUR - Raperda penyertaan modal ke PT Bank Bengkulu yang sebelumnya diusulkan ke DPRD, hingga saat ini belum disetujui untuk dibahas lebih lanjut. Karena DPRD masih meminta laporan angka deviden serta penggunaan anggaran penyertaan modal yang diberikan Pemkab Seluma ke PT Bank Bengkulu. Kepala BPKD Seluma Marah Salim SP MP M. Si M. Ak mengatakan, berkaitan dengan permintaan dari DPRD tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi ke PT Bank Bengkulu Cabang Tais. Berdasarkan hasil koordinasi, bahwa pimpinan PT Bank Bengkulu Cabang Tais akan berkoordinasi terlebih dulu ke Direksi PT Bank Bengkulu di kantor induk di Provinsi Bengkulu. \"Mengenai berapa keuntungan, itu kan sudah disampaikan ke DPRD. berapa deviden yang kita terima per tahun itu sudah kami sampaikan,\" kata Marah Halim kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, setiap tahunnya Pemkab Seluma menerima deviden dari Bank Bengkulu sebesar Rp1,6 miliar. Dihitung saat ini, keuntungan Pemkab Seluma atas penyertaan modal tersebut sudah mencapai Rp22 miliar. Sehingga, Pemkab Seluma mendapatkan keuntungan atas penyertaan modal tersebut. \"Mengenai permintaan dewan, itu akan ditindaklanjuti oleh pihak Bank Bengkulu,\" sampainya. Sementara itu, Raperda tentang penyertaan modal ke PT Bank Bengkulu hingga saat ini masih belum disepakati untuk dibahas lebih lanjut. Penyertaan modal ke PT Bank Bengkulu saat ini sudah distop karena Perda penyertaan modal sebelumnya sudah habis masa berlakunya. Kemudian, saat ini Raperda penyertaan modal masih menunggu persetujuan DPRD. Sebelumnya, penyertaan modal terus ditambah setiap tahunnya yang saat ini sudah mencapai angka Rp15 miliar. Raperda penyertaan modal oleh DPRD, karena memang sebelumnya DPRD meminta agar pihak Bank Bengkulu menyampaikan neraca penggunaan anggaran yang diberikan oleh Pemkab Seluma. (ndi)
Kategori :