Rasulullah SAW: Teladan Suami yang Penuh Romantika, Kasih, dan Perhatian Tanpa Batas

Rasulullah SAW: Teladan Suami yang Penuh Romantika, Kasih, dan Perhatian Tanpa Batas

Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW: Teladan Suami yang Penuh Romantika, Kasih, dan Perhatian Tanpa Batas--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah peradaban manusia, belum pernah ada sosok pemimpin, guru, dan suami yang memiliki keseimbangan luar biasa antara tanggung jawab publik dan kelembutan pribadi seperti Rasulullah Muhammad SAW. Beliau bukan hanya pembawa risalah Islam, tetapi juga contoh nyata bagaimana seorang suami memperlakukan istrinya dengan kasih sayang, kelembutan, dan romantika yang luhur. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa cinta dalam rumah tangga bukan sekadar ungkapan perasaan, melainkan ibadah yang bernilai di sisi Allah SWT.

Cinta dan kasih sayang beliau kepada istri-istrinya begitu mendalam, tetapi juga adil dan bijaksana. Beliau tidak hanya memberi nafkah lahir dan batin, melainkan juga perhatian, kata-kata lembut, dan kebersamaan yang menenangkan. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa suami yang baik bukanlah yang berkuasa dan ditakuti, tetapi yang mampu menciptakan ketenangan dan keindahan dalam rumah tangga.

Rasulullah SAW dan Keteladanan dalam Kasih Sayang kepada Istri

Cinta Rasulullah SAW terhadap istri-istrinya bukan cinta yang dangkal atau bersifat duniawi semata. Beliau mencintai mereka karena Allah, dan selalu menanamkan nilai ketakwaan dalam setiap interaksi rumah tangganya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan agar hubungan suami istri dibangun di atas kasih sayang dan ketenangan:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menggambarkan dasar rumah tangga Islami: sakinah, mawaddah, wa rahmah. Rasulullah SAW adalah sosok yang mempraktikkan ketiganya secara sempurna. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau tidak pernah bersikap kasar kepada istri-istrinya. Bahkan, dalam banyak riwayat disebutkan bahwa beliau sering membantu pekerjaan rumah, memperbaiki sandalnya sendiri, dan menambal pakaiannya tanpa merasa rendah.

Diriwayatkan dalam hadis sahih dari Al-Aswad bin Yazid, ia berkata:

سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَصْنَعُ فِي بَيْتِهِ؟ قَالَتْ: كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ

Artinya: “Aku bertanya kepada ‘Aisyah, apa yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya? Ia menjawab: Beliau biasa membantu pekerjaan keluarganya, dan jika tiba waktu salat, beliau keluar untuk menunaikannya.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan betapa rendah hati dan penuh perhatian Rasulullah SAW dalam rumah tangga. Tidak ada keangkuhan dalam diri beliau sebagai kepala keluarga. Sebaliknya, beliau menunjukkan cinta dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan kata-kata.

BACA JUGA:Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Kebersamaan dan Cinta dengan Istri-Istrinya

Rasulullah SAW dan Romantika dalam Rumah Tangga

Salah satu ciri khas Rasulullah SAW adalah kelembutan dan romantika beliau terhadap istri-istrinya. Romantika yang beliau tunjukkan bukanlah dalam bentuk kemewahan, tetapi melalui perhatian dan kehangatan emosional. Dalam riwayat dari Aisyah RA, disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa berlomba lari dengannya.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي سَفَرٍ، فَسَابَقْتُهُ فَسَبَقْتُهُ، فَلَمَّا حَمَلْتُ اللَّحْمَ سَابَقَنِي فَسَبَقَنِي فَقَالَ: هَذِهِ بِتِلْكَ السَّبْقَةِ

Artinya: “Aku pernah bepergian bersama Rasulullah SAW. Aku berlomba lari dengannya dan aku menang. Beberapa waktu kemudian, ketika tubuhku agak gemuk, kami berlomba lagi dan beliau menang, lalu beliau bersabda: ‘Kemenangan ini untuk membalas yang dulu.’”.(HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Sumber:

Berita Terkait