Rasulullah SAW: Teladan Akhlak Agung yang Diutus untuk Menyempurnakan Moral Umat Manusia
Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW: Teladan Akhlak Agung yang Diutus untuk Menyempurnakan Moral Umat Manusia--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah panjang kehidupan manusia, tidak ada sosok yang lebih sempurna akhlaknya dibandingkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau adalah manusia pilihan Allah yang diutus bukan hanya untuk menyampaikan wahyu, tetapi juga untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Di tengah zaman jahiliyah yang penuh kegelapan, kebodohan, dan kerusakan moral, Rasulullah SAW hadir membawa sinar petunjuk yang mengubah wajah peradaban dunia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang kemuliaan akhlak beliau:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)
Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah SAW bukan sekadar pembawa risalah agama, tetapi juga sosok yang menjadi standar tertinggi dalam akhlak, etika, dan moralitas. Beliau adalah contoh sempurna bagaimana ajaran Islam diwujudkan dalam perilaku nyata sehari-hari.
Akhlak Rasulullah SAW: Cerminan Al-Qur’an yang Hidup
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, istri tercinta Nabi SAW, pernah ditanya oleh seorang sahabat tentang akhlak Rasulullah. Beliau menjawab dengan kalimat singkat namun penuh makna:
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: “Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim)
Jawaban ini menunjukkan bahwa setiap tindakan, perkataan, dan sikap Rasulullah SAW adalah manifestasi dari nilai-nilai Al-Qur’an. Jika Al-Qur’an berbicara tentang kasih sayang, maka Rasulullah adalah orang yang paling penyayang. Jika Al-Qur’an menyeru kejujuran, maka beliau adalah yang paling jujur. Jika Al-Qur’an memerintahkan kesabaran, maka beliau adalah teladan tertinggi dalam kesabaran.
Akhlak Rasulullah SAW tidak hanya dirasakan oleh para sahabat yang beriman, tetapi juga oleh musuh-musuh beliau. Bahkan mereka yang menentang Islam pun tidak dapat menyangkal ketinggian budi pekerti beliau. Rasulullah SAW tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan. Sebaliknya, beliau selalu memilih untuk memaafkan dan berbuat baik kepada siapa pun.
BACA JUGA:Tangisan Perpisahan: Kisah Rasulullah SAW dan Kesedihan Saat Wafat
Rasulullah SAW: Diutus untuk Menyempurnakan Akhlak
Misi utama diutusnya Rasulullah SAW bukan hanya untuk menegakkan hukum atau membangun kekuasaan, melainkan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dalam sebuah hadits shahih beliau bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad)
Sumber: