Program Replanting di Talang Tinggi Dinilai Kurang Transparan, Pemilik Lahan Minta Keterbukaan

 Program Replanting di Talang Tinggi Dinilai Kurang Transparan, Pemilik Lahan Minta Keterbukaan

Ilustrasi lahan sawit di replanting sehingga produksi TBS turun--

 

Seluma, Radarseluma.Disway.id – Program replanting kelapa sawit di Desa Talang Tinggi, Kecamatan Seluma Barat, kembali menuai sorotan. Sejumlah pemilik lahan meminta agar koperasi replanting lebih terbuka dalam menyampaikan rencana maupun penggunaan dana kepada anggota.

BACA JUGA:Optimisme Konsumen di Tengah Tekanan Ekonomi, IKK Masih 117,2

BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Zenix Mobil Desain Gagah dan Canggih Populer di Indonesia

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Chaidir Mukthar, yang juga memiliki lahan di program tersebut, mengungkapkan bahwa meskipun pekerjaan awal seperti land clearing dan penggalian lubang sudah berjalan baik, namun masih ada kekurangan dari sisi transparansi.

 

“Harusnya dirapatkan dulu. Kalau kini kan sudah selesai land clearing dan penggalian lubang okelah. Nah ke depan kami berharap agar sebelum kegiatan dimulai dirapatkan dulu seperti pemasangan pagar. Kami perlu juga tahu dananya berapa. Kalau pekerjaan land clearingnya bagus. Cuma itulah kurang transparan saja,” tegas Chaidir, Senin (30/9).

 

Hal senada juga sebelumnya disampaikan tokoh masyarakat Desa Talang Tinggi, Mesran Aspawi. Ia meminta koperasi untuk lebih aktif melibatkan anggota dalam setiap tahapan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.

 

“Kami tidak menolak replanting, justru mendukung. Tapi perlu ada musyawarah agar anggota tahu progresnya, tahu berapa biayanya, dan apa saja yang dikerjakan. Jangan sampai anggota hanya menunggu tanpa ada informasi jelas,” kata Mesran.

BACA JUGA: Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Seluma Tembus Rp800 Juta, Target Naik Jadi Rp2,1 M

BACA JUGA:Pencapaian Tujuan Program dan Layanan Dinas Sosial Bengkulu Selatan

Dengan adanya harapan dari pemilik lahan maupun tokoh masyarakat ini, mereka menegaskan pentingnya keterbukaan sebagai kunci keberhasilan program replanting. Transparansi diyakini akan memperkuat kepercayaan anggota sekaligus memastikan bahwa tujuan utama peningkatan produktivitas sawit rakyat benar-benar tercapai.(adt)

Sumber:

Berita Terkait