Harta Melimpah, Iman Hilang: Kisah Tragis Qorun di Zaman Nabi Musa AS sebagai Peringatan Sepanjang Masa

Harta Melimpah, Iman Hilang: Kisah Tragis Qorun di Zaman Nabi Musa AS sebagai Peringatan Sepanjang Masa

Radarseluma.disway.id - Harta Melimpah, Iman Hilang: Kisah Tragis Qorun di Zaman Nabi Musa AS sebagai Peringatan Sepanjang Masa--

Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Setiap manusia mendambakan kehidupan yang berkecukupan, memiliki harta berlimpah, serta terbebas dari kesusahan dunia. Namun, sering kali harta yang begitu melimpah justru menjadi ujian terbesar bagi seorang hamba. Kisah Qorun pada zaman Nabi Musa ‘Alaihissalam adalah salah satu cermin nyata bagaimana kekayaan yang tak terbatas dapat menjerumuskan manusia ke jurang kesombongan dan kehancuran.

Qorun awalnya dikenal sebagai seorang Bani Israil yang memiliki hubungan dekat dengan Nabi Musa AS. Namun, alih-alih bersyukur dan menggunakannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, ia malah menjadi sombong, ingkar, dan berpaling dari kebenaran. Akibatnya, Allah SWT menimpakan azab pedih dengan menenggelamkannya ke dalam bumi bersama seluruh harta bendanya.

Kekayaan Qorun yang Melampaui Batas

Al-Qur’an secara gamblang menceritakan betapa luar biasanya harta kekayaan Qorun. Allah SWT berfirman:

إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَىٰ عَلَيْهِمْ ۖ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُۥ لَتَنُوءُ بِٱلْعُصْبَةِ أُو۟لِى ٱلْقُوَّةِ ۗ إِذْ قَالَ لَهُۥ قَوْمُهُۥ لَا تَفْرَحْ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْفَرِحِينَ

Artinya:
“Sesungguhnya Qorun termasuk kaum Musa, tetapi ia berlaku aniaya terhadap mereka. Dan Kami telah memberikan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang terlalu membanggakan diri.’” QS. Al-Qashash: 76)

Ayat ini menegaskan bahwa kekayaan Qorun begitu besar hingga kunci gudangnya saja hanya bisa diangkat oleh sekelompok orang kuat. Akan tetapi, kekayaan yang melimpah itu malah membuat Qorun sombong, merasa paling hebat, dan melupakan siapa yang memberi rezeki.

BACA JUGA:Kisah Tragis Qorun: Si Kaya Raya yang Tenggelam dalam Kesombongan di Zaman Nabi Musa AS

Kesombongan Qorun

Ketika dinasihati agar tidak sombong dan menggunakan hartanya untuk jalan Allah, Qorun dengan angkuh menjawab bahwa semua kekayaan itu diperoleh semata-mata karena kepandaiannya. Ia berkata sebagaimana dicatat dalam Al-Qur’an:

قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِى ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِن قَبْلِهِۦ مِنَ ٱلْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ  وَأَكْثَرُ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْـَٔلُ عَن ذُنُوبِهِمُ ٱلْمُجْرِمُونَ

Artinya:
“Qorun berkata: ‘Sesungguhnya aku hanya diberi (harta itu) karena ilmu yang ada padaku.’ Tidakkah dia tahu bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan (harta)? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak akan ditanya tentang dosa-dosa mereka (karena jelas kejahatannya).” (QS. Al-Qashash: 78)

Ayat ini menggambarkan kesombongan Qorun. Ia menafikan peran Allah sebagai pemberi rezeki dan hanya mengandalkan kemampuan dirinya. Padahal, semua yang dimiliki manusia hakikatnya hanyalah titipan Allah.

Hukuman Allah: Ditelan Bumi

Kesombongan Qorun mencapai puncaknya ketika ia keluar dengan penuh kemegahan, menampilkan hartanya di depan kaumnya. Sebagian orang yang lemah iman kagum dan berharap memiliki kekayaan seperti dirinya. Namun, orang-orang berilmu menasihati bahwa pahala Allah jauh lebih baik daripada harta dunia.

Allah kemudian menimpakan azab-Nya secara langsung:

فَخَسَفْنَا بِهِۦ وَبِدَارِهِ ٱلۡأَرۡضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٖ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُنتَصِرِينَ

Sumber:

Berita Terkait