“RUPIAH” Jadi Penanda Transformasi Derawan Kaltim, Menuju Destinasi Wisata Alam yang Lestari
TPS3R ini diberi nama RUPIAH (Rumah Pilah Sampah Derawan)--
Derawan, Kaltim, Radarseluma.Disway.id – “RUPIAH” atau Rumah Pilah Sampah Derawan adalah TPS3R yang diresmikan untuk pengelolaan sampah di Pulau Derawan, Kalimantan Timur. “RUPIAH” diresmikan oleh H. Gamalis, SE, Wakil Bupati Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indra Mahardika, Kepala Kampung Pulau Derawan, WWF-Indonesia dan masyarakat setempat. Pembangunan TPS3R ini mendapat dukungan dari WWF-Indonesia, untuk mewujudkan Derawan sebagai destinasi wisata alam yang lestari dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Masih Ada Waktu, Ayo Manfaatkan Diskon Tarif Cukup Bayar 80% Sambut HUT ke-80 KAI
BACA JUGA:Serius Hadapi Indonesia, Arab Saudi Kontrak Pelatih Set Piece Arsenal Nicolas Jover
Pulau Derawan telah melalui perjalanan panjang dalam mewujudkan destinasi wisata alam yang mendunia dan lestari. Namun, laju roda kunjungan wisata ke Pulau Derawan tentunya juga menghasilkan dampak lain yaitu tingginya produksi sampah. Sebagai catatan, pada liburan Natal dan Tahun baru 2024 lalu, tercatat 3.271 orang yang berkunjung ke Derawan atau 600-650 wisatawan perhari. Catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau, jumlah kunjungan wisatawan ke Kecamatan Pulau Derawan, baik mancanagera maupun domestik, mencapai 34.160 pada 2024.
Jumlah kunjungan ini pastinya memiliki dampak, salah satunya adalah timbulan sampah akibat aktivitas pariwisata. Timbulan sampah di Kabupaten Berau sendiri tercatat cukup besar, dengan jumlah harian mencapai 144,47 ton dan akumulasi tahunan hingga 52.732,10 ton (SIPSN, 2024) Dari angka tersebut, Pulau Derawan turut memberikan kontribusi signifikan melalui aktivitas pariwisata, menurut data monitoring WWF rata-rata total sampah non-rumah tangga yang dihasilkan mencapai 46.105,1 kilogram per hari—angka yang mencengangkan untuk pulau kecil dengan luas hanya 44,6 hektare Padahal Pulau Derawan berada di dalam kawasan konservasi perairan yang memiliki ekosistem laut yang beragam dan dilindungi.
Padahal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki target nasional dalam pengurangan sampah plastik di laut yang dilakukan secara bertahap sebesar 50% sampai tahun 2029, dan juga target dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yaitu Gerakan Wisata Bersih dari Pulau Derawan. Sehingga dua kementerian ini sangat berkomitmen untuk turut berkontribusi dengan mengambil langkah nyata melalui dokumen rencana induk pengelolaan sampah dan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
BACA JUGA:Toyota Hilux Mobil Double Cabin Nyaman untuk Perjalanan Jauh dan Tangguh di Segala Medan
Untuk mewujudkan target pemerintah baik nasional dan daerah, H. Gamalis, SE, Wakil Bupati Berau juga turut menyampaikan, “Peluang dan tantangan wisata Berau perlu diperhatikan, terutama bukan hanya dari infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya. Tetapi, arah kajian lingkungan hidup juga penting, terutama dalam mendukung kenyamanan kebersihan.lam hal kebersihan.” Lanjutnya, “Adanya pengolahan sampah yang representatif seperti TPS3R ini harapannya menjadi berkelanjutan. Jadi bukan hanya di Pulau Derawan saja, tetapi juga menjadi pelopor untuk diwujudkan di destinasi wisata lainnya yang ada di Kabupaten Berau, sekaligus memaksimalkan sampah yang ada untuk didaur ulang sehingga dapat bernilai ekonomi bagi masyarakat”.
Sumber: