Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam: Agar Hidup Damai dan Bahagia

Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam: Agar Hidup Damai dan Bahagia

Radarseluma.disway.id - Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam: Agar Hidup Damai dan Bahagia--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kesehatan mental menjadi isu yang sangat penting. Banyak orang mengalami stres, kecemasan, dan depresi karena berbagai tekanan hidup. Dalam konteks ini, Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin memberikan panduan yang sangat komprehensif dan holistik dalam menjaga kesehatan mental. Islam tidak hanya memperhatikan kesehatan fisik, tetapi juga sangat memperhatikan kesehatan jiwa dan batin seorang Muslim.

Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang utuh memiliki jasad, akal, dan ruh. Oleh karena itu, kesehatan mental dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan kondisi psikologis, tetapi juga erat hubungannya dengan kondisi spiritual dan keimanan. Artikel ini akan membahas bagaimana Islam memandang pentingnya kesehatan mental, dalil-dalil pendukung dari Al-Qur’an dan hadits, serta bagaimana seorang Muslim bisa meraih kedamaian dan kebahagiaan batin dalam hidupnya.

Islam dan Pentingnya Kesehatan Mental

Kesehatan mental dalam Islam berakar pada ketenangan hati (سَكِينَة), kebersihan jiwa (تَزْكِيَةُ النَّفْس), serta hubungan yang harmonis antara manusia dengan Allah ﷻ (hablun min Allah), dan manusia dengan sesamanya (hablun min an-nas). Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hati dan jiwa agar tidak terjerumus dalam kecemasan, kesedihan berlebihan, atau kemarahan yang meluap-luap, karena semua itu bisa merusak stabilitas mental dan spiritual.

BACA JUGA:Olahraga Sunnah: Memanah, Berkuda, dan Berenang dalam Agama Islam

Dalil Al-Qur’an Tentang Kesehatan Mental

1. Ketenangan Hati dengan Mengingat Allah

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang."  (QS. Ar-Ra’d: 28)

Ayat ini menunjukkan bahwa sumber utama ketenangan dan kestabilan jiwa adalah dengan berdzikir dan senantiasa mengingat Allah SWT. Ketika hati seseorang terhubung dengan Rabb-nya, maka kegelisahan dunia tidak mudah menguasai batinnya.

2. Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah

قَالَ تَعَالَى: وَلَا تَيْأَسُوا مِن رَّوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Artinya: "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali kaum yang kafir."  (QS. Yusuf: 87)

Ayat ini mengajarkan agar seorang Muslim tidak menyerah atau berputus asa dalam menghadapi musibah dan tekanan hidup. Berputus asa bisa membawa seseorang pada depresi dan kehancuran mental. Islam melarang sikap ini dan mengarahkan umatnya untuk selalu berharap kepada kasih sayang Allah.

3. Tazkiyatun Nafs (Pembersihan Jiwa)

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ۝ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا

Artinya: "Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."  (QS. Asy-Syams: 9–10)

Kesehatan mental berkaitan erat dengan kebersihan jiwa. Jiwa yang dipenuhi iri, dengki, dendam, dan nafsu amarah akan mudah gelisah dan jauh dari kebahagiaan. Sebaliknya, jiwa yang disucikan dengan taubat, dzikir, dan amal salih akan mudah mendapatkan kedamaian dan ketenangan.

BACA JUGA:Kiat Pola Makan Sehat dalam Konsep Agama Islam

Hadis-Hadis Rasulullah SAW Tentang Kesehatan Mental

1. Islam Menenangkan Jiwa

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: المُؤْمِنُ القَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا يَنفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجِزْ

Artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada masing-masing ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah lemah.” (HR. Muslim no. 2664)

Hadis ini umat Islam agar menjadi pribadi yang kuat mental dan spiritual, tidak mudah menyerah pada keadaan, serta proaktif dalam memperbaiki kondisi diri.

2. Pentingnya Menjaga Emosi dan Kesabaran

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ ﷺ: أَوْصِنِي، قَالَ: لَا تَغْضَبْ، فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لَا تَغْضَب

Artinya: “Seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW ‘Berilah aku nasihat.’ Beliau bersabda: ‘Jangan marah!’ Orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali, dan Nabi tetap menjawab: ‘Jangan marah!’ (HR. Al-Bukhari no. 6116)

Emosi yang tidak terkendali, khususnya amarah, bisa menjadi penyebab utama gangguan jiwa dan kehancuran hubungan sosial. Rasulullah SAW menekankan pentingnya mengelola emosi sebagai bagian dari kesehatan jiwa.

Cara Islam Menjaga Kesehatan Mental

1.Shalat dan Dzikir

Shalat lima waktu adalah penyejuk hati dan pikiran. Ketika seorang Muslim menghadap Allah dalam shalat dengan khusyuk, maka ia akan merasakan ketenangan batin

Dzikir harian seperti membaca tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar adalah terapi mental yang luar biasa dalam Islam.

2.Tawakal dan Syukur

Seseorang yang bertawakal kepada Allah SWT akan merasa lebih tenang karena yakin bahwa segala urusan berada dalam kuasa-Nya.

Syukur atas nikmat yang ada menjauhkan diri dari stres karena terlalu banyak mengeluh.

3.Bersilaturahmi dan Berkumpul dengan Orang Shalih

Interaksi sosial yang sehat membantu menstabilkan kondisi mental. Islam sangat menganjurkan silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.

4.Menjaga Pola Hidup Sehat

Rasulullah SAW mengajarkan pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, dan aktivitas fisik seperti berjalan kaki. Semua ini berkontribusi besar terhadap kesehatan mental.

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dari Allah SWT

Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Kesehatan mental dalam Islam adalah bagian dari ibadah dan manifestasi dari kesadaran spiritual yang tinggi. Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan bukanlah terletak pada materi, tetapi pada hati yang bersih, jiwa yang tenang, dan hubungan yang erat dengan Allah. Al-Qur’an dan hadits telah memberikan panduan luar biasa dalam merawat dan menyembuhkan luka-luka batin manusia.

Ketika seorang Muslim menjadikan Islam sebagai gaya hidupnya, maka secara tidak langsung ia sedang menjalani terapi spiritual yang akan menenangkan jiwanya. Dalam suasana batin yang damai, kebahagiaan sejati akan mudah diraih, baik di dunia maupun akhirat.

Di tengah maraknya gangguan mental di era modern, ajaran Islam hadir sebagai solusi yang tidak hanya ilmiah tetapi juga spiritual. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang utuh, dan karenanya menjaga keseimbangan antara akal, ruh, dan jasad adalah keharusan. Semoga kita semua dapat mengamalkan nilai-nilai Islam dalam menjaga kesehatan mental agar hidup lebih damai, bahagia, dan penuh keberkahan. (djl)

Sumber:

Berita Terkait