Menyambut Zulhijjah dengan Hati yang Bersih

Menyambut Zulhijjah dengan Hati yang Bersih

Radarseluma.disway.id - Menyambut Zulhijjah dengan Hati yang Bersih--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Bulan Zulhijjah adalah salah satu bulan suci yang dimuliakan oleh Allah SWT. Ia termasuk dari empat bulan haram (الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ) yang disebutkan dalam Al-Qur'an, di mana segala bentuk amal ibadah dilipatgandakan pahalanya dan perbuatan dosa pun dilipatgandakan siksanya. Dalam bulan ini terdapat momen-momen agung seperti 10 hari pertama Zulhijjah, hari Arafah, dan Idul Adha yang sangat dianjurkan untuk diisi dengan amal kebajikan.

Namun, agar segala amal tersebut diterima dengan sempurna di sisi Allah, maka sangat penting untuk menyambut bulan ini dengan hati yang bersih, yakni hati yang ikhlas, jujur, dan suci dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, dendam, ujub, dan riya. Sebab, amal yang besar sekalipun akan sia-sia jika dilakukan dengan hati yang kotor.

Keutamaan Bulan Zulhijjah dalam Al-Qur'an dan Hadis

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Fair ayat 1 - 2 yang mana berbunyi: 

وَالْفَجْرِ . وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Artinya: "Demi fajar. Dan malam yang sepuluh." (QS. Al-Fajr: 1–2)

Mayoritas mufassir, termasuk Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, menjelaskan bahwa yang dimaksud “malam yang sepuluh” dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama Zulhijjah, yang memiliki keutamaan luar biasa.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari yang berbunyi: 

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Zulhijjah." (HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa hari-hari tersebut lebih utama dibandingkan dengan hari-hari lain dalam setahun, bahkan lebih utama dari sepuluh hari terakhir Ramadhan dalam sisi keutamaan amal.

BACA JUGA:Amalan-Amalan Utama di Awal Zulhijjah: Waktu Emas Menjemput Keberkahan

Mengapa Harus dengan Hati yang Bersih?

Karena setiap amal dalam Islam dinilai dari niat dan kebersihan hati. Jika hati bersih, maka amal menjadi ikhlas dan diterima oleh Allah. Namun jika hati kotor, amal bisa terkotori oleh niat duniawi dan menjadi sia-sia.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara ayat 88 - 89 yang mana berbunyi: 

Sumber:

Berita Terkait