Menjadi Muslim yang Bermanfaat bagi Orang Lain
Radarseluma.disway.id - Menjadi Muslim yang Bermanfaat bagi Orang Lain--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Islam adalah agama yang tidak hanya mengajarkan hubungan vertikal antara hamba dan Tuhannya, tetapi juga hubungan horizontal antar Manusia. Seorang Muslim sejati tidak hanya taat beribadah, namun juga memberi manfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal ini. Dalam setiap aspek kehidupan beliau, senantiasa terlihat bagaimana Islam mendorong umatnya untuk menjadi pribadi yang membawa kebaikan, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya.
Di tengah era individualisme dan kompetisi yang tinggi saat ini, semangat menjadi pribadi yang bermanfaat seringkali memudar. Padahal, Islam telah lama menekankan pentingnya menebar manfaat sebagai wujud keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Menjadikan Syawal sebagai Awal Perubahan Diri
Menjadi Manusia yang Bermanfaat: Hakikat Keimanan
Salah satu sabda Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang terkenal dan menjadi prinsip dasar dalam hidup sosial umat Islam sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Ath-Thabrani adalah yang berbunyi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ"
Artinya: "Rasulullah SAW bersabda: 'Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.'" (HR. Ath-Thabrani)
Hadits ini menegaskan bahwa parameter kebaikan seorang Muslim bukan hanya dari ibadah ritualnya, tetapi juga dari sejauh mana ia memberikan dampak positif bagi orang lain. Seorang yang rajin salat, puasa, dan berdzikir, tetapi tidak peduli terhadap kondisi sosial di sekitarnya, belum mencerminkan ajaran Islam yang utuh.
Dalil Al-Qur'an Tentang Manfaat Sosial
Al-Qur'an juga menekankan pentingnya kontribusi sosial. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 267, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 267 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu..." (QS. Al-Baqarah: 267)
Ayat ini menunjukkan bahwa harta dan rezeki yang kita miliki sejatinya bukan hanya untuk diri sendiri. Allah mendorong umat-Nya untuk berbagi, menginfakkan, dan menebar manfaat. Bahkan, dalam banyak ayat lainnya, Al-Qur’an mengaitkan keimanan dengan amal sosial seperti memberi makan orang miskin, menolong yang membutuhkan, dan menyantuni anak yatim.
Sumber: