Puasa Ramadhan Dibagi Menjadi Tiga Fase Ini Penjelasannya

Puasa Ramadhan Dibagi Menjadi Tiga Fase Ini Penjelasannya

Radarseluma.disway.id - Puasa Ramadhan memiliki 3 fase yaitu Rahmat, ampunan dan terbebas dari Api Neraka --

Radarseluma.disway.id - Dalam ajaran Agama Islam, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan, sebagian ulama dan masyarakat mengkategorikan Ramadhan menjadi tiga fase yaitu 10 Hari Pertama: Rahmat (Kasih Sayang Allah) 10 Hari Kedua: Maghfirah (Ampunan Allah) 10 Hari Terakhir: Itqun Minan Nar (Pembebasan dari Api Neraka)
 
Pembagian ini sering dikaitkan dengan Hadist berikut yang diriwayatkan oleh Al-Baihari berbunyi: 
 
النبي صلى الله عليه وسلم قال: شهر رمضان أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار
Artinya:
Nabi SAW  bersabda: "Bulan Ramadhan itu awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah (ampunan), dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka." (HR Al-Baihari) 
 
 
Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman, tetapi Hadist ini dilemahkan oleh para ulama karena sanadnya yang kurang kuat. Namun, meskipun Hadist ini lemah, maknanya tetap selaras dengan ajaran Islam tentang keutamaan bulan Ramadhan.
 
Pertama: 
10 Hari Pertama: Rahmat (Kasih Sayang Allah)
 
Allah SWT menyebutkan bahwa kasih sayang-Nya sangat luas dan mencakup semua makhluk sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 156 yang berbunyi: 
 
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
Artinya:
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu." (QS. Al-A'raf: 156)
 
Di awal Ramadhan, Allah SWT membukakan pintu-pintu rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya. Ini adalah saat yang tepat bagi umat Islam umat Muslim untuk meningkatkan amalan ibadah, memperbaiki diri, dan memohon kebaikan dari Allah SWT 
 
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim Nabi Muhammad 
Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: 
 
إنَّ اللَّهَ خَلَقَ مِائَةَ رَحْمَةٍ فَجَعَلَ مِنْهَا رَحْمَةً وَاحِدَةً بَيْنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالْبَهَائِمِ وَالْهَوَامِّ فَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ وَبِهَا يَتَرَاحَمُونَ وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى وَلَدِهَا وَأَخَّرَ اللَّهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا عِبَادَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:
"Sesungguhnya Allah menciptakan 100 rahmat, lalu Dia menurunkan satu rahmat di antara Jin, Manusia, hewan, dan serangga. Dengan rahmat itu mereka saling mengasihi, dan dengannya hewan liar menyayangi anaknya. Dan Allah menyimpan 99 rahmat lainnya untuk diberikan kepada hamba-Nya pada hari kiamat." (HR. Muslim, No. 2753)
 
 
Kedua: 10 Hari Kedua: Maghfirah (Ampunan Allah)
 
Allah SWT berjanji akan mengampuni hamba-hamba-Nya yang bertaubat sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syura Ayat 25 yang mana berbunyi: 
 
وَهُوَ ٱلَّذِى يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُوا۟ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
Artinya:
"Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya serta mengampuni kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Asy-Syura: 25)
 
Di sepuluh hari kedua Ramadhan, Allah SWT semakin banyak memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam taubat dan memperbaiki diri.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: 
 
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 38, Muslim No. 760)
 
 
Ketiga:
10 Hari Terakhir: Itqun Minan Nar (Pembebasan dari Neraka)
 
Allah SWT berfirman tentang orang-orang yang diselamatkan dari Neraka sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 185 yang mana berbunyi: 
 
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
 
Artinya:
"Barang siapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh dia telah beruntung." (QS. Ali Imran: 185)
 
Selain itu pada 10 hari Ramadhan terakhir terdapat malam Lailatul Qadar yang mana malam lebih baik dari 1000 bulan
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi: 
 
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 1901, Muslim No. 760)
 
 
Pada sepuluh malam terakhir ini, Rasulullah SAW juga meningkatkan ibadahnya lebih dari sebelumnya sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:;
 
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
 
Artinya:
"Ketika memasuki 10 malam terakhir (Ramadhan), Nabi SAW  mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari No. 2024, Muslim No. 1174)
 
Maka dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
meskipun Hadist tentang pembagian Ramadhan menjadi tiga bagian adalah dhaif, makna yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ajaran Agama Islam. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk:
10 hari pertama: Memohon rahmat Allah SWT dengan banyak beribadah. 10 hari kedua: 
Memohon ampunan Allah dengan memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah SWT 
10 hari terakhir: Bersungguh-sungguh dalam ibadah, mencari Lailatul Qadar, dan berdoa agar dibebaskan dari Api Neraka.
Semoga Allah SWT menerima ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan memberikan kita keberkahan, ampunan, serta keselamatan dari Neraka. Aamiin. (djl)

Sumber:

Berita Terkait