Inilah Beberapa Amalan Sunnah Yang Diajarkan Rasulullah SAW Di Bulan Syaban Part Satu
Senin 03-02-2025,11:00 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radar Seluma. Disway.id - amalan-amalan bulan Syaban --
Radar Seluma. Disway.id - Tanggal 1 Syaban 1446 Hijiriah jatuh pada 31 Januari 2025 yang lalu akan tetapi banyak sekali amalan-amalan di bulan Syaban ini yang perlu kita diketahui sebagai umat Muslim yang kita amalkan dalam rangka meningkatkan dan memaksimalkan ibadah kita kepada Allah SWT.
Terdapat banyak sejumlah amalan Sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW untuk dilaksanakan pada bulan Syaban ini .
Pada bulan Syaban ini, umat Muslim dianjurkan mengerjakan sejumlah amalan Sunnah karena memiliki keutamaan yang luar biasa.
Amalan-amalan ini dapat dilaksanakan pada bulan Syaban, khususnya pada malam pertengahan bulan Syaban atau yang disebut dengan Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang mulia setelah malam Lailatul Qadar sehingga umat Muslim dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan amalan-amalan Sunnah. Salah satu keutamaan pada malam Nisfu Syaban yaitu Allah SWT menurunkan pengampunan bagi hamba-hamba Nya yang bertaubat.
berikut ini amalan-amalan Sunnah yang dapat dilaksanakan bagi umat Muslim saat bulan Syaban ini semoga bermanfaat ayoo kita simak apa saja amalan-amalan tersebut:
Pertama: Puasa Sunah
Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada bulan Syaban adalah melakukan puasa Sunnah, dari sekian banyak puasa Sunnah, puasa Syaban merupakan salah satu puasa yang paling banyak keutamaannya dan sangat dianjurkan.
Bahkan Nabi Muhammad Rasulullah SAW SAW juga sangat senang melakukan puasa di bulan Syaban dan memperbanyak puasa di bulan tersebut.
Sebagaimana dikatakan oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatul Zein yang berbunyi:
صوم شعبان لحبه صلى الله عليه وسلم صيامه فمن صامه نال شفاعته صل الله عليه وسلم يوم القيامة
Artinya:
"Puasa Syaban (disunahkan) karena Rasulullah SAW menyukai puasa pada bulan itu. Siapa yang puasa Syaban, dia akan memperoleh syafaat Rasulullah SAW di hari akhirat kelak."
Penjelasan Syekh Nawawi ini turut diperkuat oleh sejumlah Hadist serta kesaksian sahabat, Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Ibnu Khuzaimah menampilkan sebuah riwayat dari 'Aisyah, dia berkata:
كان أحب الشهور إلى رسول الله عليه وسلم أن يصومه شعبان، ثم يصله برمضان
Artinya:
"Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa ialah Syaban, kemudian dilanjutkan dengan puasa Ramadhan"
Dalam riwayat Al-Bukhari, 'Aisyah juga mengatakan:
وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان
Artinya:
"Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Syaban.
Kedua: Shalat Sunnah Nisfu Syaban
Amalan Sunnah yang juga bisa dilakukan oleh umat Islam pada malam nisfu Syaban adalah memperbanyak Shalat pada malamnya. Shalat pada malam Nisfu Syaban bisa dilakukan secara sendirian atau bisa juga dilakukan secara berjamaah.
Meskipun amalan ini menurut sebagian kelompok dianggap sebagai sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW, amalan ini dapat dilakukan hanya dengan semata-mata mengharapkan keberkahan dari Allah SWT dengan berpegangan pada beberapa Hadits hasan li ghairihi yang menjelaskan hal tersebut.
Adapun Hadits hasan li ghairihi yang dimaksud yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya.
Imam Ibnu Taimiyah, dalam kitab Majmuk Fatawa-nya, menulis terkait amalan tersebut sebagai berikut.
وَأَمَّا لَيْلَةُ النِّصْفِ فَقَدْ رُوِيَ فِي فَضْلِهَا أَحَادِيثُ وَآثَارٌ وَنُقِلَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ السَّلَفِ أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِيهَا فَصَلَاةُ الرَّجُلِ فِيهَا وَحْدَهُ قَدْ تَقَدَّمَهُ فِيهِ سَلَفٌ وَلَهُ فِيهِ حُجَّةٌ فَلَا يُنْكَرُ مِثْلُ هَذَا.
Artinya:
"Adapun (Shalat) pada malam Nisfu Syaban, maka banyak Hadits serta atsar dari sahabat yang menyebutkan keutamaannya. dari segolongan ulama salaf bahwa mereka melakukan Shalat pada malam Nisfu Syaban. Maka Shalat yang dilakukan seseorang pada malam tersebut secara sendirian telah dicontohkan oleh para ulama salaf, amalan tersebut mempunyai dalil sehingga tidak perlu diingkari."
Selain dilakukan secara sendiri-sendiri, Ibnu Taimiyah juga menyebut amalan ini bisa dilaksanakan secara berjamaah. Sebagaimana pendapat Ibnu Taimiyah yang berbunyi:
وَأَمَّا الصَّلَاةُ فِيهَا جَمَاعَةً فَهَذَا مَبْنِيٌّ عَلَى قَاعِدَةٍ عَامَّةٍ فِي الِاجْتِمَاعِ عَلَى الطَّاعَاتِ وَالْعِبَادَاتِ فَإِنَّهُ نَوْعَانِ أَحَدُهُمَا سُنَّةٌ رَاتِبَةٌ إمَّا وَاجِبٌ وَإِمَّا مُسْتَحَبٌّ كَالصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ وَالْجُمُعَةِ وَالْعِيدَيْنِ. وَصَلَاةِ الْكُسُوفِ وَالِاسْتِسْقَاءِ وَالتَّرَاوِيحِ فَهَذَا سُنَّةٌ رَاتِبَةٌ يَنْبَغِي الْمُحَافَظَةُ عَلَيْهَا وَالْمُدَاوَمَةُ. وَالثَّانِي مَا لَيْسَ بِسُنَّةِ رَاتِبَةٍ مِثْلَ الِاجْتِمَاعِ لِصَلَاةِ تَطَوُّعٍ مِثْلَ قِيَامِ اللَّيْلِ أَوْ عَلَى قِرَاءَةِ قُرْآنٍ أَوْ ذِكْرِ اللَّهِ أَوْ دُعَاءٍ. فَهَذَا لَا بَأْسَ بِهِ إذَا لَمْ يُتَّخَذْ عَادَةً رَاتِبَةً.
Artinya:
"Adapun shalat berjamaah pada malam tersebut, maka hal ini masuk dalam keumuman dalil yang menganjurkan berkumpul untuk ketaatan dan ibadah. Rinciannya dapat dibagi dua, pertama, shalat untuk dibiasakan. Shalat jamaah seperti ini sangat dianjurkan dilakukan untuk shalat wajib atau pun sunah seperti shalat yang lima waktu, shalat Jumat, shalat hari raya, shalat gerhana, istisqa', dan tarawih. Maka shalat-shalat ini sangat dianjurkan untuk dijaga dan dirutinkan. Kedua, tidak sunah untuk dibiasakan, seperti berkumpul untuk melakukan shalat sunah secara berjamaah seperti qiyamul lail, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa secara berjamaah. Namun hal ini tidak masalah jika tidak dijadikan sebagai kebiasaan (rutinitas).
Inilah Beberapa Amalan Sunnah yang dapat kita amalkan pada bulan Syaban ini namun kali ini baru tiga amalan yang kita bahas di Part Satu ini untuk amalan-amalan lainnya kita sambung di Part Dua Bersambung (djl)
Sumber: